Info wisata kekinian

Tinggal di Australia setelah WHV? Kenapa engga


Setelah beberapa bulan tinggal di negeri Kangguru ini, ada beberapa sobat yang bertanya ihwal apa yang akan saya lakukan setelah selesai misi satu tahun di Australia. Kalo boleh jujur, sejak memutuskan untuk apply work and holiday visa (WHV) di Australia, blasss resolusi 5 hingga 10 tahun ke depan eksklusif berubah. Yang awalnya sempat berfikir untuk stay di karir lama, karenanya sekarang jadi perjalanan tanpa ujung yang amat sangat tidak bisa saya prediksi, bahasa kerennya go with the flow *tssaaaah*. 

Tinggal di Australia ternyata banyak mengubah hidup saya, mulai dari teladan berfikir, gaya hidup, kebiasaan hingga tata krama. Iyah, tata krama aja sampe berubah saking lebih sering ketemu orang yang super sopan di sini. Lalu kalau ditanya tahun depan mau ke mana? apa masih mau tinggal di Australia? tanggapan saya mungkin masih antara iya dan tidak.

Iya mau (pastinya), alasannya yaitu selain taraf hidup yang lebih baik banyaknya jenis pekerjaan dan kesetaraan teladan kehidupan membuat saya selalu berguru untuk menghormati orang lain terlepas dari apa latar belakang dan pekerjaannya. Tapi sepertinya saya sendiri masih tidak mau untuk tinggal terlalu lama di Australia jika, pekerjaan yang saya miliki masih "kasar" istilahnya. Karena selain ga yakin juga bisa berpengaruh hingga kapan kerja kayak gini, ujung-ujungnya saya merasa sayang juga sama kemampuan lain yang saya miliki. 

Sayanya juga masih terlalu cinta sama Indonesia dengan berjuta-juta macam budaya, makanan dan daerah wisata seru. Kaprikornus kalopun nanti dapat kesempatan tinggal di negara lain lagi, aku hanya pergi untuk sementara , , , saya pasti kembaliii , , *pake lagu Aku pasti kembalinya PASTO*

Lalu bagaimana kesempatan untuk tinggal di Australia setelah WHV?
Ada beberapa cara untuk kembali lagi tinggal dan bekerja di Australia setelah WHV diantaranya;

Lanjut sekolah

Panorama view bab dalam Notredame Univeristy

 Salah stau gedung unik di wilayah University of Technology Sydney

Dari dulu memang sempat terlintas untuk melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi, di Sydney sendiri ada beberapa kampus yang terkenal negri yang terkenal alasannya yaitu kualitas pendidikannya. Tapi tau kan kau biaya kuliah untuk International Student tiga kali lipat dari harga murid lokalnya? Kaprikornus sebagai gambaran, kira-kira biaya S2 di University of Sydney untuk domestic student per tahunnya sekitar A$13,500 sedangkan untuk International Student sekitar A$31,500 (info ini untuk jurusan komunikasi). Gilaa jomplang banget kan harganya, jadi mungkin untuk saya satu-satunya cara untuk lanjut kuliah di sini yaitu mencari beasiswa dulu dari Indonesia. Ah iya, kalau kedepannya memang berencana untuk menjadi permanent resident di Australia, bisa juga untuk cek list kesempatan menerima PR dari skill. Biasanya setiap setahun sekali, pemerintah negara bab setempat memiliki list-list pekerjaannya. 

Ada beberapa juga yang memilih untuk ngambil vocational school ibarat cookery, Aged care, child care dengan pertimbangan skill-skill tersebut lebih banyak dicari di Australia plus ada kesempatan untuk apply PR juga nantinya. Vocational school juga biaya sekolahnya lebih murah ketimbang Bachelor atau Master degree. Ada beberapa vocational school yang jam masuk kuliahnya hanya 1 atau 2 hari dalam seminggu jadinya waktu kosong untuk cari kerja sampingan lebih banyak (dan diimbangi dengan peran kuliah yg numpuk juga pastinya).

Lanjut kerja

Salah satu oportuniti lain yaitu penggantian visa ke visa kerja. Banyak kok teman-teman WHV yang beruntung bisa lanjut kerja dengan Visa kerja 457 dari pekerjaan mereka sebelumnya dan malah tidak sedikit yang menerima jenis pekerjaan sesuai dengan passion mereka. Namun hal yang satu ini agak sulit buat saya alasannya yaitu kesalahan saya setelah lulus kuliah yang eksklusif terjun bebas ke bidang pekerjaan lain (bukan bidang yang saya tekuni sebelumnya). Oportuniti untuk bawah umur IT bekerja di Australia cukup tinggi loh, namun sulitnya kalian harus berkompetisi dengan para job hunter di dunia IT dari negara tetangga ibarat India dan Malaysia.

Lanjut nikah 

Ada juga yang beruntung menerima pasangan hidup yang kebetulan warga negara Australia atau permanent resident di sini. Sebenarnya memang seru sih membangun keluarga di Australia, secara taraf kehidupannya juga bagus, tapi ahhh sudahlah, *lalu ga dibahas lebih lanjut, *lalu ganti topik pembicaraan.

Jadi gimana teman-teman yang ketika ini lagi dan sudah selesai WHV, lanjut lagi di Australia ga nih?

Baca juga dongeng teman-teman lain:
Efi - Thank you Renmark, Good Bye Australia! Bhay!

Back To Top