Jumat, 01 Desember 2017
Bagi yang suka menjelajah alam atau hobi touring dengan kendaraan roda dua, destinasi wisata di Cianjur Selatan ini mampu jadi target ngaprak. Untuk hingga ke daerah wisata gerojokan ini memang rada butuh perjuangan. Dari lokasi parkiran, pengunjung harus berjalan kaki dengan kontur naik turun sekitar 300 meteran melewati kebun kopi dan persawahan. Pesona curug yang lumayan tinggi ini memang jadi magnet tersendiri bagi para penjelajah.
Namun, perjuangan untuk hingga ke curug ini akan terbayar lunas dengan keindahan tiada duanya. Curug ini berada di perbatasan Cianjur dan Bandung, tepatnya di Kp. Pasir Pari, Desa. Bunijaya, Kec. Pagelaran, Kabupaten Cianjur. Objek wisata ini dikelola oleh Perhutani KPH Cianjur. Selain suasana alam yang masih asri, banyak banyak sekali jenis burung yang menghiasi keindahan wisata curug ngebul ini, mulai dari burung anis, toed, murai, kerak, anis cacing, dan lainnya.
Nama Curug Ngebul akhir-akhir ini menjadi trending di kalangan netizen. Para pengguna media umum banyak yang mengunggah keindahan wisata gerojokan ini. Dikatakan Curug Ngebul, dikarenakan konon ada dongeng bahwa ada putri yang sedang mandi di curug ini dan airnya tiba-tiba ngebul (berasap). Namun, bila melihat kondisi gerojokan ini yang menyerupai beruap, agaknya lebih sempurna nama Curug Ngebul ini identik dengan kondisi jatuhan air tersebut. Terpaan air dengan debit besar ke batuan di bawahnya menyajikan sajian alam memesona.
Curug Ngebul Cianjur ini benar-benar menampilkan gerojokan yang sangat menawan. Mulai dari tebing-tebing yang mengelilingi Curug Ngebul juga air terjunnya yang mengalir deras selalu berhasil membuat traveller yang berkunjung merasa betah dan ingin berlama-lama di sana.
Akses ke Curug Ngebul
Untuk susukan ke Curug Ngebul, dari kecamatan berjarak sekira 14 km. Bila memakai kendaraan roda empat, dari Jalan Raya Pagelaran ke Desa Bunijaya kira kira 1,5 jam. Dari Cipari belok menuju Desa Bunijaya. Ambil kanan hingga di Cilameta. Baru belok kiri menuju Kampung Rawasoro.
Bila berangkat dari dari Bandung, ambil susukan menuju terminal Pasir Hayam (Jebrod) Cianjur, lalu terus ke selatan melalui jalan Raya Cilaku - Cibeber ke arah Kecamatan Pagelaran. Jika sudah hingga di Kecamatan Ppagelaran, lanjut menuju Desa Bunijaya. Selanjutnya, masuk ke Kampung Rawasoro. Dilanjutkan jalan kaki jalan kaki Sekitar 15 menit menuju curug. Biar tidak nyasar, silakan lihat petanya di Google Maps yang ada di bawah dan jangan sungkan untuk bertanya kepada penduduk sekitar.
Selama perjalanan, pengunjung meniti pematang sawah dan membelah hutan dengan pemandangan alam nan hijau. Untuk tiket masuknya hanya Rp7500 dan parkir motor Rp5000 (mobil tidak mampu masuk). Adapun akomodasi penunjang ada saung buat daerah istirahat dan toilet. Sekitar lokasi lumayan sudah dikelola dengan baik.
Karena aksesnya yang lumayan jauh, curug ini cocoknya bagi para wisatawan yang senang menjelajah alam. Disarankan pula untuk menginap di lembur sebab bila pulang pergi lumayan menyita waktu perjalanan. Bila ingin pulang pergi, sebaiknya berangkat subuh dari rumah. Jangan lupa pula bawa perlengkapan, perbekalan makanan, dan baterai kamera/smartphone yang penuh (bawa powerbank) sebab banyak spot menarik untuk dijepret di sini.
- Peta lokasi Curug Ngebul lihat di sini.
- Foto-foto di Curug Ngebul lihat di sini.