Jumat, 24 November 2017
A. Tempat Pakan
Hal ini perlu diperhatikan yakni pembuatan daerah makan kambing. Rak daerah makanan harus ditempatkan di daerah yang tidak mudah terkena sinar matahari ataupun terkena hujan. Bahan untuk daerah makanan ini dapat dibuat dari bambu yang dianyam. Hal ini semoga tidak banyak makanan yang jatuh tercecer. Adapun bahan-bahan untuk lantai harus tahan terhadap air kencing kambing. Bahan yang baik untuk lantai ini yakni bambu-bambu yang telah bau tanah atau bambu-bambu dan telah direndam dalam air dalam waktu yang cukup lama.
B. Buangan Kotoran
Supaya kotoran yang jatuh di lantai itu mampu keluar, kita harus mengatur antara bambu-bambu yang kita buat lantai itu dengan jarak antara 1 -1,5 cm. Selain itu sangkar yang dibuat hendaknya mempunyai kolong. Hal ini alasannya yakni kotoran yang jatuh ke kolong itu berbau tak enak dan membuat keadaan tak sehat Dengan demikian, jikalau ada angin maka busuk itu dapat hilang terbawa angin dan membuat sangkar menjadi sehat kembali. Hal lain yang patut diperhatikan yakni setiap pagi kolong sangkar harus kena sinar matahari.
Adapun bab kolong mampu berupa tanah biasa. Di samping itu, bab kolong mampu juga terbuat dari semen plesteran yang diberi lubang sedalam 0,5 m untuk menampung kotoran-kotoran kambing. Setelah 3 bulan kotoran tersebut mampu diambil dan dipergunakan sebagai pupuk.
Hal penting yang penting pula untuk diketahui mengenai kambing pejantan. Kambing pejantan haruslah mempunyai sangkar tersendiri. Kandnag kambing jantan hendaklah diletakkan di tengah-tengah kambing betina yang telah dewasa. Hal ini untuk memancing birahi kambing-kambing tersebut.
Hal ini perlu diperhatikan yakni pembuatan daerah makan kambing. Rak daerah makanan harus ditempatkan di daerah yang tidak mudah terkena sinar matahari ataupun terkena hujan. Bahan untuk daerah makanan ini dapat dibuat dari bambu yang dianyam. Hal ini semoga tidak banyak makanan yang jatuh tercecer. Adapun bahan-bahan untuk lantai harus tahan terhadap air kencing kambing. Bahan yang baik untuk lantai ini yakni bambu-bambu yang telah bau tanah atau bambu-bambu dan telah direndam dalam air dalam waktu yang cukup lama.
B. Buangan Kotoran
Supaya kotoran yang jatuh di lantai itu mampu keluar, kita harus mengatur antara bambu-bambu yang kita buat lantai itu dengan jarak antara 1 -1,5 cm. Selain itu sangkar yang dibuat hendaknya mempunyai kolong. Hal ini alasannya yakni kotoran yang jatuh ke kolong itu berbau tak enak dan membuat keadaan tak sehat Dengan demikian, jikalau ada angin maka busuk itu dapat hilang terbawa angin dan membuat sangkar menjadi sehat kembali. Hal lain yang patut diperhatikan yakni setiap pagi kolong sangkar harus kena sinar matahari.
Adapun bab kolong mampu berupa tanah biasa. Di samping itu, bab kolong mampu juga terbuat dari semen plesteran yang diberi lubang sedalam 0,5 m untuk menampung kotoran-kotoran kambing. Setelah 3 bulan kotoran tersebut mampu diambil dan dipergunakan sebagai pupuk.
Hal penting yang penting pula untuk diketahui mengenai kambing pejantan. Kambing pejantan haruslah mempunyai sangkar tersendiri. Kandnag kambing jantan hendaklah diletakkan di tengah-tengah kambing betina yang telah dewasa. Hal ini untuk memancing birahi kambing-kambing tersebut.
Tag :
Ragam