Sabtu, 24 Desember 2016
Istana Open atau Istana untuk Rakyat (Istura) kini kembali diadakan di Istana Bogor. Pada tahun lalu, pembukaan kunjungan istana untuk masyarakat umum ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Inilah momen spesial bagi masyarakat yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Masyarakat dapat mengunjungi istana nan megah di sentra Kota Bogor tersebut.
Program Istana untuk Rakyat (Istura) tahun ini baka dibuka dari 24 s.d. 28 Juli 2017. Pengunjung dapat melihat kemegahan Istana yang menjadi saksi sejarah bangsa Indonesia. Kegiatan Istura merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang diprogramkan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bogor, baik dari Nusantara maupun mancanegara.
Istura menjadi rangkaian dari peringatan Hari Kaprikornus Bogor (HJB). Pada tanggal 3 Juni 2017, Bogor berulang tahun yang ke-535. Selama rangkaian HJB, di Kota Bogor pun akan dipenuhi aneka event.
Cara daftar jadi penerima Istana untuk Rakyat 2017
Adapun cara mengikuti aktivitas kunjngan ke Istana Bogor tersebut sebagai berikut:
1. Pendaftaran dibuka tanggal 15 s.d. 28 Juli 2017 di Dinas Pariwsata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Jln. Pandu Raya no. 45 dan Gedung Kemuning Gading.
2. Contact person: 0812-9375-0440 (Istadi) datau 0896-2630-2528 (Yosef)
3. Ketentuan peserta:
- Harus memiliki tiket masuk
- Dilarang membawa barang-barang bawaan (tas dan makanan)
- Panitia tidak menyediak penitipan barang dan tidak bertanggung jawab atas kehilangan barang
- Batas usia minimal 10 tahun ke atas
- Pakaian bebas rapi dan sopan (tidak menggunakan kaos oblong, sandal jepit, dan celana jeans)
- Dilarang membawa kamera/mengambil gambar di Istana Bogor
4. Start: Balai Kota Bogor
Sekilas profil Istana Bogor
Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan faunanya. Salah satunya ialah eksistensi rusa-rusa yang didatangkan eksklusif dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu hingga sekarang. Istana Bogor mempunyai bangunan induk dengan sayap kiri serta kanan. Keseluruhan kompleks istana mencapai luas 1,5 hektare.
Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris. Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai tempat pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.
Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat bagan dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough, bersahabat kota Oxford di Inggris. Berangsur angsur, seiring dengan waktu perubahan-perubahan kepada bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles), bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami banyak sekali perubahan. Sehingga yang tadinya merupakan rumah peristirahatan bermetamorfosis bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektare dan luas bangunan 14.892 m².
Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.