Selasa, 20 September 2016
Info Jalur Pendakian, Transportasi dan Biaya Mendaki Gunung Papandayan - Garut, Jawa Barat
Gunung Papandayan ialah sebuah gunung aktif dengan ketinggian gunung papandayan 2665 mdpl yang berada di desa cisurupan, kabupaten garut, jawa barat. Gunung ini sangat terkenal di kalangan pendaki, alasannya treknya yang lumayan landai dan biasa didaki oleh para pemula. Di sepanjang jalur pendakian, anda akan disuguhi pemandangan yang mengagumkan berupa pegunungan, serta kawah-kawah yang indah. Seperti gunung guntur dan gunung cikuray, gunung papandayan pun ramai didaki oleh para pendaki setiap tahunnya.Pada tanggal 3 hingga 4 juni kemarin, Tim BM JanganLupaBahagia.com dan kawan dari KambingGunung.com dengan total ada 6 pendaki, melaksanakan pendakian ke gunung papandayan yang terkenal dengan hutan mati dan hamparan bunga edelweiss nya ini. Kami melaksanakan perjalanan dari kota Jakarta menuju garut pada tanggal 3 juni. Dan berikut catatan perjalanan kami menuju gunung papandayan tersebut.
Perjalanan Jakarta Menuju Gunung Papandayan
Seperti biasa, untuk menuju ke gunung-gunung di Garut, kami memulai perjalanan menggunakan bus umum dari terminal kampung rambutan, jakarta timur. Kami menggunakan bus via tol cipularang dengan ongkos Rp. 52.000,-. Perjalanan Jakarta menuju Garut memakan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan. Sekedar informasi, bus menuju kota garut tersedia dari pukul 18.00 hingga 04.00 WIB.
Kami sendiri memilih menggunakan jasa yang sering mengantar pendaki ke camp david gunung papandayan dengan tarif Rp. 40.000,-/orang dari kota garut. Namanya mang eep, anda mampu menggunakan jasanya dari bunderan tarogong. Anda mampu menelponya terlebih dahulu ketika masih di Jakarta (0821-1864-3500).
Btw, kami nggak dibayar untuk promosi ini :D Untuk biaya simaksi dan kebersihan, nanti akan diminta lagi Rp. 12.000,-/pendaki di pintu masuk gunung papandayan.
Setelah memakan waktu 1 jam, kami hingga di basecamp gunung papandayan pada pukul 06.00. Dan memutuskan beristirahat.
Info Jalur dan Waktu Pendakian Gunung Papandayan
Basecamp - POS 1
Sesampai di basecamp david dan beristirahat, kami memutuskan memulai perjalanan pada pukul 07.00 WIB. Setelah masuk jalur pendakian, anda disuguhkan dengan pemandangan batu-batu besar dan tentunya kawah papandayan dengan amis yang menyengat, disarankan menggunakan masker biar tidak terjadi gangguan pernafasan. Setelah sekitar 1 jam perjalanan, kami hingga di POS 1. Kamu mampu mengisi air di sekitar sumber air yang ada di sekitar warung-warung kopi dan gorengan di POS 1 Gunung Papandayan. Setelah istirahat 15 menit, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2.
POS 1 - POS 2
Kami sendiri menggunakan jalur normal alasannya ada pendaki pemula dan untuk keamanan dan kenyamanan bersama. Jalurnya sedikit berbeda dengan jalur menuju POS 1 yang berbatu, jalur menuju POS 2 tetap tidak terlalu ekstrim ibarat gunung cikuray, tapi tetap berhati-hati dengan langkah anda. Setelah sekitar 1 jam pendakian, kami hingga di POS 2. Di pos ini, kami dimintai mengisi ulang pendaftaran dan harus mengisi dana sukarela.
POS 2 - Pondok Salada
Setelah itu, kami eksklusif melanjutkan perjalanan menuju Pondok Salada, jalur trek tetap landai dan sangat enak dilalui meskipun banyak motor trail yang kadang menghambat perjalanan :D. Setelah memakan kurang lebih 1,5 jam dari POS 1 (2 jam dengan istirahat banyak), kami hingga di Pondol Salada pada sekitar pukul 10.00.
Tempat camping cukup luas dan banyak pilihan, anda mampu mendirikan tenda di lahan kosong, di bawah pono atau pun di akrab kebun bunga edelweiss. Kami sendiri mendirikan tenda di lahan yang banyak pohon biar cuaca terasa tidak terlalu masbodoh dan menghindari angin.
Eksplore Hutan Mati dan Tegal Alun (Surga Edelweiss)
Setelah mendirikan tenda, masak, makan dan tidur, pada sekitar pukul 14.00, aku (penulis) memutuskan untuk jalan-jalan dan eksplore Hutan Mati dan Tegal Alun Gunung Papandayan dengan hanya bersama 2 teman. Jangan lupa membawa satu botol air dan senter alasannya kabut sering turun di gunung ini.
Kami berangkat kurang lebih pukul 14.00 menuju hutan mati untuk berfoto. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 saja untuk hingga di Hutan Mati. Setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit berfoto, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Tegal Alun yang merupakan surganya Edelweiss papandayan.
Hutan Mati gunung Papandayan (Doc: Hafid Maulana)
Ada 2 pilihan jalur kalau dari hutan mati, jalur ekstrim dengan kemiringan 70 derajat, atau jalur landai. Kalau menggunakan jalur landai, ketika persimpangan menuju daerah hutan, anda mampu mengambil jalan lurus. Kami sendiri menggunakan jalur ekstrim alasannya hanya memakan waktu kurang dari 30 menit saja.
Setelah 30 menit atau sekitar pukul 15.30, kami hingga juga di Tegal alun dan eksklusif berfoto ria :D. Setelah mengambil foto dan video, pada pukul 16.00, kami memutuskan turun menuju tenda dengan menggunakan trek landai.
Puncak Papandayan
Meskipun banyak orang menganggap tegal alun sebagai puncak, tapi ternyata menurut informasi yang didapat, tegal alun bukanlah puncak. Ada jalur berbeda menuju puncak papandayan yang ternyata banyak orang yang belum tahu. Menurut informasi, menuju puncak papandayan tidak ada sumber air. Kami sendiri memutuskan tidak untuk menuju puncak papandayan, alasannya memang beberapa hal ibarat waktu dan melihat kondisi sobat pendaki yang lain.
Menikmati malam di puncak papandayan
Tegal Alun Mt. Papandayan (Doc: Hafid Maulana)
Di luar dugaan penulis, gunung papandayan ternyata mempunyai pesona malam yang sangat bagus. Banyak terlihat bintang di langit, dan juga suasana pondok salada yang ramai membuat kami cukup senang memikmati malam di sini. Untuk anda yang punya hobi fotografi, anda wajib membawa kamera dan tripod kalau mendaki gunung papandayan ini.
Eksplore Hutan Mati dan Tegal Alun (Surga Edelweiss)
Setelah mendirikan tenda, masak, makan dan tidur, pada sekitar pukul 14.00, aku (penulis) memutuskan untuk jalan-jalan dan eksplore Hutan Mati dan Tegal Alun Gunung Papandayan dengan hanya bersama 2 teman. Jangan lupa membawa satu botol air dan senter alasannya kabut sering turun di gunung ini.
Kami berangkat kurang lebih pukul 14.00 menuju hutan mati untuk berfoto. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 saja untuk hingga di Hutan Mati. Setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit berfoto, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Tegal Alun yang merupakan surganya Edelweiss papandayan.
Ada 2 pilihan jalur kalau dari hutan mati, jalur ekstrim dengan kemiringan 70 derajat, atau jalur landai. Kalau menggunakan jalur landai, ketika persimpangan menuju daerah hutan, anda mampu mengambil jalan lurus. Kami sendiri menggunakan jalur ekstrim alasannya hanya memakan waktu kurang dari 30 menit saja.
Setelah 30 menit atau sekitar pukul 15.30, kami hingga juga di Tegal alun dan eksklusif berfoto ria :D. Setelah mengambil foto dan video, pada pukul 16.00, kami memutuskan turun menuju tenda dengan menggunakan trek landai.
Puncak Papandayan
Meskipun banyak orang menganggap tegal alun sebagai puncak, tapi ternyata menurut informasi yang didapat, tegal alun bukanlah puncak. Ada jalur berbeda menuju puncak papandayan yang ternyata banyak orang yang belum tahu. Menurut informasi, menuju puncak papandayan tidak ada sumber air. Kami sendiri memutuskan tidak untuk menuju puncak papandayan, alasannya memang beberapa hal ibarat waktu dan melihat kondisi sobat pendaki yang lain.
Menikmati malam di puncak papandayan
Di luar dugaan penulis, gunung papandayan ternyata mempunyai pesona malam yang sangat bagus. Banyak terlihat bintang di langit, dan juga suasana pondok salada yang ramai membuat kami cukup senang memikmati malam di sini. Untuk anda yang punya hobi fotografi, anda wajib membawa kamera dan tripod kalau mendaki gunung papandayan ini.
------- ------------ ------------------- ---------------------- -------------------
Setelah menghabiskan malam, kami tidur dan pagi harinya memutuskan untuk turun gunung pada pukul 11.00 WIB dengan menggunakan jalur yang sama. Butuh waktu 1 jam saja untuk hingga di Camp david.
------------- ------------ ----------------- ----------------- ------------------ -
Estimasi Biaya Mendaki Gunung Papandayan, Garut
Seperti biasanya, kami TimBM janganlupabahagia.com akan mengulas biaya mendaki gunung papandayan. Biaya ini relatif, tergantung dari mana anda berangkat dan berapa banyak orang yang anda bawa. Kami sendiri ada 6 orang dan memulai perjalanan dari Jakarta. Dan berikut biaya yang kami habiskan hingga kembali lagi ke Jakarta.
Ongkos tiket Bus (pulang pergi kp. rambutan jakarta - garut) : Rp. 104.000,/orang -
Ongkos terminal guntur - basecamp papandayan (PP): Rp. 80.000,-/
Simaksi dll : Rp. 12.000,-/pendaki
Logistik: Rp. 70.000,-/pendaki
Lain-lain (serta untuk menutupi biaya kekurangan) : Rp. 30.000,/
Makara total biaya untuk mendaki gunung papandayan ialah kurang lebih Rp. 296.000,-/orang (Rp. 300.000,-)
UPDATE!!!
Berikut Daftar Harga Tiket Terbaru Gunung Papandayan
- Tiket Masuk Kawasan Papandayan: Rp. 30.000,-
- Simaksi / Camping: Rp. 35.000,-
- Camping khusus rombongan pelajar: Rp. 22.500,-
- Parkir kendaraan: Rp. 17.000,- hingga Rp. 110.000,-
Harga diatas ialah harga untuk weekend dan hari libur. Harga tersebut sudah termasuk tarif jasa wisata dan PNBP 2014.
Hal Yang Harus Diperhatikan untuk Menuju Papandayan
Beikut hal yang harus diperhatikan ketika mendaki gunung papandayan:
- Menggunakan sepatu atau sandal gunung yang safety alasannya meskipun landai, tapi trek berbatu
- Membawa sleeping bag, selimut atau pun sarung, alasannya cuaca yang terbilang dingin. (Hampir sama ibarat gunung cikuray), dan tentu saja Jaket Gunung.
- Cuaca rata-rata: 10 derajat celcius
- Jas hujan sangat penting, untuk antisipasi hujan.
- Banyak sekali sumber air yang ada di gunung papandayan, jadi cukup membawa 1 botol besar per pendaki. Untuk mengurangi beban bawaan anda.
- Saat ini, berbagai warung yang ada di pondok salada, anda mampu membeli sayur, materi masakan, gorengan, bahkan rokok sekali pun.
Info Penting! Baca ini sebelum ke papandayan: 5 Hal Yang Diperhatikan Sebelum ke papandayan.
Nah itu ia catatan perjalanan kami ketika melaksanakan Pendakian gunung papandayan, Garut. Semoga bermanfaat untuk semua pendaki gunung. Tetap jaga kebersihan, untuk menghargai karya Allah yang luar biasa ini. #JanganLupaBahagia
Baca Juga:
Info Pendakian Gunung Guntur Garut.
Camping Di Pulau Perak - Wisata Backpacker Kepulauan Seribu Jakarta
Nah itu ia catatan perjalanan kami ketika melaksanakan Pendakian gunung papandayan, Garut. Semoga bermanfaat untuk semua pendaki gunung. Tetap jaga kebersihan, untuk menghargai karya Allah yang luar biasa ini. #JanganLupaBahagia
Baca Juga:
Info Pendakian Gunung Guntur Garut.
Camping Di Pulau Perak - Wisata Backpacker Kepulauan Seribu Jakarta
Tag :
Gunung,
Jawa Barat