Sabtu, 02 Desember 2017
Milangkala Sumedang ke- 439 turut dimeriahkan dengan hadirnya Pasar Seni Lembur Sumedang yang berlangsung pada 25-30 April 2017. Pasar Seni ini bisa menarik perhatian masyarakat Sumedang, alasannya bukan hanya menyampaikan produk dari UMKM tapi juga ada aneka macam kegiatan.
Minggu, 30 April 2017 berlangsung Eco Carnival di Alun-alun Sumedang, pada rangkaian final ini menampilkan arak-arakan tiap kecamatan yang mempersembahkan kesenian dan kreativitasnya Eco Carnival ini merupakan acara berbasis rakyat dan lingkungan, oleh alasannya itu dibutuhkan bisa mendorong masyarakat untuk mencintai lingkungan. Eka Setiawan menegaskan bahwa "masalah lingkungan yaitu duduk perkara bersama, oleh alasannya itu aku meminta pada masyarakat untuk mencintai lingkungan".
Produk hasil pertanian
Kecamatan yang turut memeriahkan acara Eco Carnival ini membawa produk hasil pertanian maupun olahan khasnya, diantaranya kecamatan Jatinunggal yang membawa miniatur ikan, sebagai simbol dari eksistensi bendungan Jatigede, dan ada Kecamatan Jatigede dengan membawa hasil pertanian, semua kecamatan turut memeriahkan Eco Carnival dan Pasar Seni Lembur Sumedang 2017.
Pasar Seni Lembur Sumedang diselengarakan sebagai media untuk berekspresi bagi aneka macam komponen masyarakat Sumedang. Berbagai komponen masyarakat Sumedang yang memiliki potensi yang selama ini awut-awutan dan berjalan sendiri-sendiri harus diberi ruang dan kawasan sebagai wadah untuk menampilkan potensinya.
Potensi masyarakat Sumedang
Diharapkan dengan adanya wadah ini bisa mengangkat potensi yang ada di Sumedang dan mensinergikan potensi-potensi tesebut. Berbagai komponen masyarakat Sumedang ibarat seniman, budayawan, pengrajin dan UKM serta potensi lainnya bisa bersatu dan bersinergi dalam wadah disediakan. Hal ini memunculkan media Pasar Seni Lembur Sumedang.
Event Pasar Seni Lembur Sumedang terdapat berkonsep Lembur Motekar yang menampilkan produk-produk hasil ekonomi kreatif ibarat craft/kerajinan dan keahlian unik yang berada di Sumedang; Lembur Kuliner yang diisi oleh para UKM di bidang makanan dengan aksesori adanya diorama pembuatan tahu dan musium tahu. (Anita)