Kamis, 23 November 2017
"Munggahan" dan "botram", istilah pertama yaitu kebiasaan urang Sunda dalam mapag (menyambut) bulan suci Ramadhan. Sedangkan istilah kedua merujuk pada acara makan secara bersama-sama, baik itu dengan keluarga maupun teman-teman. Kedua acara tersebut pun mampu berpadu padan dikala menjelang Ramadan. Kegiatan munggahan memang identik dengan acara makan bersama. Di balik acara tersebut bukan hanya urusan makan, namun ada nilai-nilai kebersamaan yang dibalut silaturahmi.
Tradisi munggahan dan botram tersebut diadopsi oleh Humas Pemprov Jawa Barat dengan menggelar program makan bersama warga secara gratis. Kegiatan yang diadakan di halaman Gedung Sate tersebut bertajuk "Balakécrakan di Gedung Sate". Acara botram yang digelar pada Minggu, 21 Mei 2017 dimulai setelah Ashar diikuti sekitar.1.000 orang dari aneka macam unsur lapisan masyarakat menikmati jamuan nasi liwet komplit dengan lauk pauknya. Hidangannya sendiri disajikan di atas daun pisang.
"Acara ini respons dari interaksi via media umum yang terjalin antara Humas Jabar dengan masyarakat. Aspirasi ini lantas diseriusi dan momentumnya pun diselaraskan dengan tradisi silaturahim menyambut bulan puasa (Tarhib Ramadan) yang dikenal dengan munggahan," kata Kepala Bagian Publikasi Setda Jabar Ade Sukalsah.
Dalam acara yang dihadiri istri Guburur Jabar tersebut, pihak Humas menyediakan 1.500 porsi dengan menu khas Sunda, di antaranya: nasi liwet, ayam bakar, jengkol, sambal, lalapan, lalu ikan asin peda dan kurupuk, sampai sajian kopi puntang dan aneka rebusan. Kegiatan ngabotram tersebut juga diisi dengan siraman rohani dari Ustad Ahmad Khumaedi juga hiburan dari Kuburan Band.
Tag :
Berita Pariwisata