Kamis, 19 Oktober 2017
Menikmati kopi telah menjadi adegan gaya hidup masyarakat dari zaman dulu hingga masa modern sekarang. Bukan hanya suguhan minuman sahabat kalem Anda di rumah, kopi pun sekarang menjadi adegan tren dari wisata kuliner. Ada sekitar 60 negara sebagai penghasil kopi di dunia dan Indonesia menjadi salah satu penghasil kopi terbanyak berkualitas di dunia.
Berdasarkan data tahun 2015, luas perkebunan kopi Indonesia mencapai 1,3 juta hektare dengan jumlah produksi 700.000 ton per tahun. Indonesia kini termasuk negara produsen kopi terbesar ke-4 di dunia, setelah Brazil (2,5 juta ton), kemudian Vietnam (1,65 juta ton), dan Kolombia (810.000 ton).
Kopi pula yang menarik penjajah untuk mengeksplorasi hasil pertanian Indonesia pada zaman dahulu. Tercatata tahun 1711 ialah ekspor pertama kopi dikirim dari Jawa ke Eropa oleh perusahaan dagang Belanda, Verininging Oogst Indies Company (VOC). Sementara kopi jawa pun pernah mengalami kejatuhan pada 1878 ketika serangan penyakit karat daun melanda. Bahkan waktu itu, perkebunan di Nusantara pun terkena imbas hama penyakit kopi yang disebabkan oleh Hemileia Vasatrix tersebut.
Lebih dari 120 spesies kopi yang ada di dunia. Jenis kopi arabika (coffee arabica) dan Robusta (coffee canephora) ialah yang paling populer dan banyak ditanam untuk keperluan komersial. Dan di Nusantara pun terdapat ragam kopi yang dinamai berdasar tempat asal, menyerupai kopi gayo, kopi sidikalang, kopi toraja, kopi kintamani, kopi wamena, kopi flores, hingga kopi jawa dimana salah satunya yang kini mulai naik daun ialah kopi preanger atau java preanger coffee dari Jawa Barat.
Walaupun zaman kolonial penanaman kopi membawa kesengsaraan bagi masyarakat Indonesia namun bisa dipungkiri hal itu membuahkan hasil yang baik bagi Indonesia dikala ini. Dan dikala ini kopi priangan menjadi salah satu kopi yang menarik perhatian pecinta kopi di dunia. Jawa Barat sendiri memiliki lahan kopi hingga 36.000 hektare dengan potensi lahan hingga 200.000 hektare.
Kopi Jawa Barat Unggul di Tingkat Dunia
Setidaknya ada 9 kopi unggulan Jawa Barat, di antaranya berasal dari Gunung Puntang, Malabar, dan Guntur. Di ajang Internasional yakni Speciality Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 di Atlanta dan Melbourne International Coffee Expo (MICE) kopi priangan pun bisa unjuk gigi.
Bahkan enam jenis kopi dari Jawa Barat, salah satunya kopi jenis arabika atau Java Preanger Coffee pernah berhasil meraih penghargaan di SCAA Expo 2016. Dari 20 sampel kopi dunia enam kopi dari Jawa Barat meraih nilai tertinggi, di antaranya: Kopi Gunung Puntang (yang dikembangkan Ayi Sutedja, juara umum), Mekar Wangi (Wildan, peringkat kedua), Malabar Honey (Slamet P, posisi keempat), Java Cibeber (Asep, urutan ke-9); West Java Pasundan Honey (Dedi Gunung Tilu, ke-11); Andungsari (Wildan, ke-17). Salah satu kopi yakni kopi Gunung Puntang menerima peringkat pertama dengan harga lelang mencapai 55 dolar Amerika Serikat per kilogram atau Rp750.000 per kilogram.
Sarasehan Penggiat Kopi
Untuk mendongkrak promosi kopi priangan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun gencar melaksanakan event seputar kopi. Seperti belum lama ini pada Senin (17/10/2016) digelar "Sarasehan Urang Gunung” sebagai ajang riung mungpulung juga dengar pendapat para penggiat Java Preanger Coffee dan Pemprov Jabar. Kegiatan ini digelar di Vila Puntang Djaya Bandung Resort, Desa Campakamulya, Kec Cimaung, Kab Bandung.
Acara sarasehan tersebut dihadiri eksklusif Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Acara tersebut sebagai ajang silahturahmi serta diskusi antara komunitas kopi di Jawa Barat, menyerupai dari Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cianjur.
West Java Coffee Festival 2016 di Trans Studio Mall
Event festival kopi lainnya juga digelar yakni West Java Coffee Festival 2016. Event ini diadakan di Trans Studio Mall (TSM) Jln. Gatot Subroto, Bandung yang berlangsung Jumat-Minggu (28-30 Oktober 2016). West Java Coffee Festival 2016 sebagai ajang untuk mendorong pengembangan perdagangan dan promosi industrialisasi olahan berbasis kopi lokal Jawa Barat ke kancah nasional dan global. Di sini, pengunjung disuguhi cara membuat kopi yang benar juga bisa berdiskusi dan menggali informasi wacana kopi berkualitas.
Event tersebut dibuka eksklusif oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat beserta jajarannya, Direktur Bank BJB dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah, juga para penggiat usaha kopi.
Berdasarkan data tahun 2015, luas perkebunan kopi Indonesia mencapai 1,3 juta hektare dengan jumlah produksi 700.000 ton per tahun. Indonesia kini termasuk negara produsen kopi terbesar ke-4 di dunia, setelah Brazil (2,5 juta ton), kemudian Vietnam (1,65 juta ton), dan Kolombia (810.000 ton).
Kopi pula yang menarik penjajah untuk mengeksplorasi hasil pertanian Indonesia pada zaman dahulu. Tercatata tahun 1711 ialah ekspor pertama kopi dikirim dari Jawa ke Eropa oleh perusahaan dagang Belanda, Verininging Oogst Indies Company (VOC). Sementara kopi jawa pun pernah mengalami kejatuhan pada 1878 ketika serangan penyakit karat daun melanda. Bahkan waktu itu, perkebunan di Nusantara pun terkena imbas hama penyakit kopi yang disebabkan oleh Hemileia Vasatrix tersebut.
Lebih dari 120 spesies kopi yang ada di dunia. Jenis kopi arabika (coffee arabica) dan Robusta (coffee canephora) ialah yang paling populer dan banyak ditanam untuk keperluan komersial. Dan di Nusantara pun terdapat ragam kopi yang dinamai berdasar tempat asal, menyerupai kopi gayo, kopi sidikalang, kopi toraja, kopi kintamani, kopi wamena, kopi flores, hingga kopi jawa dimana salah satunya yang kini mulai naik daun ialah kopi preanger atau java preanger coffee dari Jawa Barat.
Walaupun zaman kolonial penanaman kopi membawa kesengsaraan bagi masyarakat Indonesia namun bisa dipungkiri hal itu membuahkan hasil yang baik bagi Indonesia dikala ini. Dan dikala ini kopi priangan menjadi salah satu kopi yang menarik perhatian pecinta kopi di dunia. Jawa Barat sendiri memiliki lahan kopi hingga 36.000 hektare dengan potensi lahan hingga 200.000 hektare.
Kopi Jawa Barat Unggul di Tingkat Dunia
Setidaknya ada 9 kopi unggulan Jawa Barat, di antaranya berasal dari Gunung Puntang, Malabar, dan Guntur. Di ajang Internasional yakni Speciality Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 di Atlanta dan Melbourne International Coffee Expo (MICE) kopi priangan pun bisa unjuk gigi.
Bahkan enam jenis kopi dari Jawa Barat, salah satunya kopi jenis arabika atau Java Preanger Coffee pernah berhasil meraih penghargaan di SCAA Expo 2016. Dari 20 sampel kopi dunia enam kopi dari Jawa Barat meraih nilai tertinggi, di antaranya: Kopi Gunung Puntang (yang dikembangkan Ayi Sutedja, juara umum), Mekar Wangi (Wildan, peringkat kedua), Malabar Honey (Slamet P, posisi keempat), Java Cibeber (Asep, urutan ke-9); West Java Pasundan Honey (Dedi Gunung Tilu, ke-11); Andungsari (Wildan, ke-17). Salah satu kopi yakni kopi Gunung Puntang menerima peringkat pertama dengan harga lelang mencapai 55 dolar Amerika Serikat per kilogram atau Rp750.000 per kilogram.
Sarasehan Penggiat Kopi
Untuk mendongkrak promosi kopi priangan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun gencar melaksanakan event seputar kopi. Seperti belum lama ini pada Senin (17/10/2016) digelar "Sarasehan Urang Gunung” sebagai ajang riung mungpulung juga dengar pendapat para penggiat Java Preanger Coffee dan Pemprov Jabar. Kegiatan ini digelar di Vila Puntang Djaya Bandung Resort, Desa Campakamulya, Kec Cimaung, Kab Bandung.
Acara sarasehan tersebut dihadiri eksklusif Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Acara tersebut sebagai ajang silahturahmi serta diskusi antara komunitas kopi di Jawa Barat, menyerupai dari Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cianjur.
West Java Coffee Festival 2016 di Trans Studio Mall
Event festival kopi lainnya juga digelar yakni West Java Coffee Festival 2016. Event ini diadakan di Trans Studio Mall (TSM) Jln. Gatot Subroto, Bandung yang berlangsung Jumat-Minggu (28-30 Oktober 2016). West Java Coffee Festival 2016 sebagai ajang untuk mendorong pengembangan perdagangan dan promosi industrialisasi olahan berbasis kopi lokal Jawa Barat ke kancah nasional dan global. Di sini, pengunjung disuguhi cara membuat kopi yang benar juga bisa berdiskusi dan menggali informasi wacana kopi berkualitas.
Event tersebut dibuka eksklusif oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat beserta jajarannya, Direktur Bank BJB dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah, juga para penggiat usaha kopi.