Kamis, 20 April 2017
Di negara-negara maju, subway atau kereta bawah yaitu salah satu moda transportasi yang umumnya tersedia dan digunakan jutaan orang tiap harinya. Tidak hanya warga lokal, subway juga menjadi transportasi favorit turis sebab cepat, murah, dan menjangkau sampai sudut kota. Akan tetapi, ada beberapa rute subway yang cukup rumit yang mampu membuat pusing para turis, salah satunya ibarat yang ada di kota Tokyo. Citylab.com bahkan mengatakan bahwa sistem subway Tokyo merupakan rute paling rumit ketiga di dunia, di bawah New York dan Paris.
Tokyo Sky Tree - stasiun terdekat Oshiage (Tokyo Metro Hanzomon line & Toei Asakusa line)
Nah, sebelum pergi ke kota yang memiliki landmark Tokyo Tower dan Tokyo Sky Tree ini, ada beberapa info mengenai Tokyo Subway yang perlu kalian ketahui dan juga tips untuk memudahkan perjalanan kalian selama menggunakan subway.
1. Kenali aneka macam jalur kereta dan perusahaan yang mengoperasikannya
Tokyo Subway diperasikan oleh dua operator berbeda, yaitu Tokyo Metro dan Toei Subway. Masing-masing operator tersebut memilik jalurnya sendiri. Tokyo Metro terdiri dari sembilan jalur, yaitu Ginza, Marunouchi, Hibiya, Tozai, Chiyoda, Yurakucho, Hanzomon, Namboku, dan Fukutoshin line sedangkan Toei Subway terdiri dari empat jalur, yaitu Asakusa, Mita, Shinjuku, dan Oedo line.
Kalau kalian ingin menggunakan tiket akses harian (1-Day Open ticket), kalian dapat terlebih dahulu merencanakan jalur yang akan digunakan dalam satu hari tersebut. Tiket akses untuk jalur-jalur Tokyo Metro saja dapat dibeli seharga 600 yen sedangkan untuk gabungan Tokyo Metro dan Toei Subway harganya 1000 yen. Tiket ini dapat diperoleh di vending machine di stasiun mana saja. Kalau pandai menggunakannya, kalian mampu menghemat beberapa ratus yen dibanding menggunakan e-money ibarat Pasmo atau Suica.
2. Rencanakan perjalanan dengan derma Smartphone
Unduh aplikasi route planner biar tidak perlu pusing lagi mencari tahu cara pergi dari titik A ke B di peta yang rumit. Aplikasi Tokyo Metro Subway Map & Route contohnya, dapat menampilkan rute tercepat atau rute dengan paling sedikit transit yang dapat kalian ambil. Selain itu, ada juga Tokyo Subway Navigation for Tourists yang memiliki tampilan sederhana tapi memiliki info yang sangat lengkap, ibarat rute, waktu tempuh, dan tarif perjalanan. Berita baiknya, aplikasi ini dapat juga digunakan secara offline dan menjadi poin plus bagi travelers yang tidak memiliki paket data atau tidak menyewa pocket wifi, sebab tidak banyak kawasan di Tokyo yang menyampaikan koneksi wifi gratis.
Edo Tokyo Museum - stasiun terdekat Ryogoku (Toei Oedo line, exitA4)
3. Catat pintu Exit-mu
Saat menggunakan subway untuk mengunjungi lokasi wisata tertentu, sebelumnya jangan lupa untuk mencatat pintu keluar terdekat dari kawasan yang dituju. Hal ini dikarenakan rata-rata tiap stasiun memiliki lebih dari satu pintu keluar dan kalau salah memilih exit bisa-bisa kita tersasar sangat jauh dari kawasan yang bahwasanya kita tuju. Biasanya stasiun-stasiun besar ibarat Shibuya memiliki papan info dan panduan arah dalam bahasa inggris yang cukup terperinci mengenai pintu keluar mana yang harus dipilih untuk menuju lokasi tertentu. Namun kalau kalian ingin mendatangi tempat-tempat yang tidak terlalu touristy, ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu pintu keluar mana yang paling erat ke lokasi tersebut.
4. When in Rome, do as the Romans do
Bagi travelers yang juga pengguna commuter line jakarta (kereta jakarta), mungkin sudah terbiasa dengan pemandangan orang-orang yang mengobrol atau menelepon di dalam kereta. Nah, dua kebiasaan ini sebaiknya dihindari ketika menggunakan subway di Jepang. Mengobrol dengan sahabat tidak dilarang tapi usahakan untuk tidak terlalu berisik dan menggangu penumpang lain. Selain itu, di dalam kereta penumpang dibutuhkan untuk mengatur ponsel mereka ke dalam mode senyap (silent) atau manner mode. Berbicara di telepon merupakan hal yang dianggap tidak sopan dilakukan di transportasi umum tapi hening saja, kegiatan-kegiatan lain ibarat chatting atau main game boleh kok dilakukan. Oh ya, ketika menggunakan eskalator di stasiun di Tokyo, berdirilah di sisi kiri eskalator kalau hanya akan bangun selama menggunakan eskalator sebab sisi sebelah kanan diperuntukkan bagi orang yang berjalan. Kalau kalian bangun di sisi kanan namun bangun diam, kalian mampu menghalangi orang yang sedang terburu-buru mengejar kereta.
Kaminarimon Sensoji Temple - stasiun terdekat Asakusa (Tokyo Metro Ginza line exit 1)
Tulisan ini merupakan guest post dari Halida Aisyah, thank you udah meramaikan geretkoper :3
Sangat suka berburu makanan manis, buku, dan festival. Senang bersepeda di mana saja. Baru pernah tinggal di Indonesia dan Jepang, tapi menganggap seluruh dunia yaitu rumahnya.
Twitter: @___rubyslippers
Instagram: @___rubyslippers