Info wisata kekinian

4 Teknologi Seru di Sydney Yang Belum Ada di Jakarta

Kali ini saya mau membahas 4 teknologi seru yang ada di Sydney (khususnya, tapi di state lain juga ada sih sebenernya) yang mungkin hingga hari ini belum pernah saya temukan di Jakarta. Sebagai info, saya membahas ini bukan bermaksud membanding-bandingkan kota kawasan saya dibesarkan dengan kawasan saya tinggal dikala ini, tapi justru jikalau di Jakarta ada teknologi menyerupai ini rasanya akan lebih mengasyikan lagi :)

1. Nabung Uang Koin di Bank

Kalo nabung koin di celengan babi atau ayam di rumah sih udah jadi kebiasaan dari kecil, nyokap selalu mengajarkan untuk nabung sekecil apapun (lalu nabungnya 100 rupiahan aja, 1000an-nya buat jajan aja #eh). Lucunya, celengan recehan punya nyokap ujung-ujungnya lebih sering diberikan ke kotak amal ketimbang dimasukin ke bank. Kenapa? alasannya yaitu pasti susahkan tellernya ngitung recehan yang buluk-buluk apalagi kalo nasabahnya lagi ramai, yang ada malah kena omel orang banyak. Mau dibelanjaain juga rasanya sungkan. *ke Indoma**t belanja 35ribu bayar pake recehan 200 perakan juga kayaknya sama aja nyari berantem ke kasir*

Nah di Sydney khususnya dan Australia pada umumnya, di salah satu bank (saya punyanya rekening di Bank ini, di Bank lain jadi ga tau pengalamannya gimana) ada mesin atm untuk menyetor uang. Isshh kalo mesin penyetor uang aja sih di Jakarta juga udah ada yaaah, tapi mesin yang ini mesin untuk menyetorkan uang recehan alias koin, bahagia banget kan nabung recehan di sini mampu eksklusif dimasukin ke rekening tabungan tanpa harus cape-cape itung hasil celengan di rumah. 


ini bentuk mesin ATM yang mampu nabungin uang receh, masukin uang recehnya di sebelah kiri

Maks 2kg, kalo lebih nanti mampu nunggu mesinnya final menghitung dulu gres dimasukin lagi sisa recehnya

Ada 2 mesin sepengetahuan saya, yang pertama mesin yang hanya mengitung koin setelah final kita akan diberikan struk jumlah uang receh yang kita setor kemudian ke teller bank untuk diproses masuk ke rekening tabungan atau mau ditukar dengan uang kertas, sedangkan yang kedua berbentuk ATM biasa dimana kita harus memasukan kartu ATM terlebih dahulu dan memilih pilihan setor tunai. Nanti mesin penghitung uang yang ada di sebelah kiri ATM akan terbuka dan kita tinggal memasukan celengan receh kita. Ihhh asyikk yahh, mau dong yang kayakk gini di Jakarta.

2. Pesan McD di mesin Self Service

Teknologi yang ini juga termasuk yang paling sering saya gunakan, hahahahha. Kalo sudah melihat antrian di depan kasir cukup mengular, biasanya saya mencari mesin self service dan eksklusif memesan dari mesin dengan layar sentuh tersebut. Pilihan menu komplit dan pesanan tetap dapat diubahsuaikan dengan keinginan, misalnya tanpa acar, tanpa sayur, tanpa tomat atau tanpa beef patty *trus lo makan roti doaaang?*. Cuma tinggal pencet-pencet, lalu ditutup dengan pembayaran mampu dengan kartu mampu juga dengan cash, tapi pembayaran dengan cash agaknya kurang membantu alasannya yaitu ujung-ujungnya kita musti menyetorkan uang juga ke kasir.




Ayo dipilih mau menu yang mana

Jika pembayaran sudah dilakukan, mesinnya akan mengeluarkan struk menyerupai ini dengan nomor pemesanan, tinggal tunggu nomor kita disebutkan oleh staff Mcd aja deh

3. Bayar Belanjaan Self Service di Supermarket

Mesin Self service yang satu ini juga ga kalah kece dan hampir pasti saya gunakan jikalau ke supermarket. Supermarket menyerupai Woolworths, Coles dan Kmart di Sydney sudah banyak yang dilengkapi mesin ini, jadi apabila kita belanja tidka terlalu banyak, saran saya sih lebih baik menggunakan mesin ini karna jadi lebih mudah dan cepat. Barang-barang yang kita beli akan kita scan sendiri barcodenya di mesin barcode dan kemudian dimasukan ke kantong belanjaan yang disediakan untuk ditimbang barang belanjaannya. Proses ini diwajibkan untuk menecek kesesuaian detail barang dengan berat barang, jadi jikalau kita mau curang mesinnya sudah mampu membaca sendiri. Misalnya kau cuma scan coklat Cad*ury satu padahal kau ambil dua, nanti akan terdeteksi dari berat barang yang berbeda dari detail barang yang discan.

4.  Self Service Ngeprint di Officeworks

Ini yaitu ilmu paling pertama yang saya pelajari di dunia self-service di Sydney. Kebetulan dikala gres tiba di Sydney, saya harus mencari kawasan untuk print CV dan beberapa sobat menganjurkan untuk ke Officeworks. Kaprikornus toko ini yaitu toko yang menjual alat tulis dan peralatan kantor atau istilahnya ATK. Namun selain penjualan barang-barang tersebut, ternyata officeworks juga mempunyai jasa scan, print dan copy dokumen. Sebenarnya ada dua area untuk cetak dokumen, yang satu ada petugasnya menyerupai tukang fotokopian pada umumnya dan ada juga area untuk pelanggan agar dapat mencetak dokumen sendiri.

Jika dokumen yang akan kau print adanya di email, saran saya gunakan jasa self service, alasannya yaitu kita hanya cukup mengirimkan email dokumen tersebut ke alamat yang tertera di konter print, kemudian tunggu hingga ada akhir email yang berisi nomor instruksi untuk dokumen yang kau kirim. Setelah menerima instruksi tersebut, kita tinggal mencari mesin printer atau copy-an yang kosong dan masukkan instruksi yang tadi kita dapat via email. Voilaa, dokumennya sudah siap dicetak deh, tinggal diatur untuk pemilihan warna, ukuran kertas dan banyaknya jumlah cetak. Setelah selesai, mesin akan mencetak invoice harga yang harus kita bayar di kasir. Di Jakarta juga ada sih ngeprint self service, bedanya kita harus buka dulu email kita di komputer yang disediakan lalu menyimpan dokumen yang ada di email ke komputer gres deh diprint.

Dari keempat teknologi di atas, yang mana yang jadi favorit kamu? kalo saya sih tetep mesin buat nyetor uang receh hahahahaha



*untuk nomor 3&4 video sama fotonya nyusul yaah :3
Back To Top