Selasa, 27 Desember 2016
Tasikmalaya yaitu permata terpendam di daerah Priangan Timur yang bakal bergeliat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan. Sebagai kota wisata, Tasikmalaya (Kota dan Kabupaten) mempunyai fasilitas, infrastruktur, tempat wisata alam, wisata produk kerajinan rakyat, wisata kuliner, dan modal lainnya yang mendukung sektor pariwisata.
Untuk itu, Tasikmalaya kini terus berbenah untuk menyiapkan diri sebagai kota unggulan di Priangan Timur. Pemerintah setempat mulai membenahi akomodasi yang bekerjasama dengan wisata. Untuk terminal bus sudah ada di Indihiang yang terbilang mentereng. Untuk jalan masuk jalan ke tempat wisata relatif sudah baik. Apalagi nantinya akan dibangun jalan tol yang menyambungkan Bandung dengan Tasik.
Dan kini yang sedang dibenahi yaitu jalur ke Tasikmalaya via udara. Nama Bandar Udara (Bandara) Lanud Wiriadinata Tasikmalaya telah resmi menjadi bandara umum atau komersial. Presiden Jokowi pun pribadi turun tangan untuk pengembangan bandara di daerah militer ini.
Berikut ini data dan fakta seputar Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya yang dihimpun dari aneka macam sumber:
1. Luas Bandara Wiriadinata
Luas lahan di dalam Bandara ±70 hektare. Kondisi topografi sekitarnya relatif datar. Kondisi obstacle clear. Walaupun ada beberapa tower BTS, tetapi sudah ada rekomendasi ketinggian bangunan dari pihak bandara.
2. Lokasi Bandara Wiriadinata
Berlokasi di Jln. Letkol Basyir Surya, Cibeureum. Berjarak ±6 kilometer dari sentra Kota Tasikmalaya dan berjarak ±12 kilometer dari terminal tipe A Kota Tasikmalaya. Dari sentra Kota ke lokasi bandara dapat ditempuh lancar dengan waktu tempuh ±15 menit.
3. Jarak lurus Lanud Wiriadinata Tasikmalaya dengan bandar udara di sekitarnya meliputi:- Bandara Nusawiru Ciamis ±53 kilometer (4 jam perjalanan darat)
- Bandara Kertajati Majalengka ±80 kilometer (4,5 jam perjalanan darat)
- Bandara Cakrabhuwana Cirebon ±73 kilometer (4 jam perjalanan darat)
- Bandara Tunggul Wulung Cilacap ±90 kilometer (4,5 jam perjalanan darat)
4. Akses ke permukiman penduduk
Pada arah Runway 33 dengan jarak ±300 meter dari Threshold Runway 33 terdapat jalan jalan masuk ke pemukiman penduduk, dengan konfirmasi dapat ditutup apabila akan dilaksanakan pengembangan bandara (perpanjangan runway).
Pada arah Runway 15 terdapat Depot Pertamina Unit Pemasaran III Tasikmalaya dengan jarak ±1.000 meter dari ujung runway (threshold runway 15) dan sudah masuk dalam daerah kemungkinan ancaman kecelakaan KKOP Lanud Wiriadinata.
5. Fasilitas sisi udara meliputi:- Arah Landasan: 15-33
- Koordinat Threshold: Rwy 15 (070 20’ 30,9”S ; 1080 14’ 35,6”E) ; Rwy 33 (070 21’ 03,8”S ; 1080 14’ 56,3”E)
- Dimensi Landasan: 1.200 x 30 m, asphalt, 39/F/D/Y/T
- Apron Military: 37 x 37 m, asphalt, 39/F/D/Y/T
- Apron DPS-T (Dirgantara Pilot School Tasikmalaya): 44 x 20 m, concrete, 26/R/C/Y/T
- Taxiway Military: 88 x 25 m, asphalt, 39/F/D/Y/T
- Taxiway DPS-T: 112 x 10 m, concrete, 26/R/C/Y/T
6. Fasilitas sisi darat meliputi:- Terminal Penumpang
- VIP Room
- Bangunan Tower
- Hanggar milik DPS-T
- Namun belum memiliki akomodasi gedung PKPPK
7. Fasilitas alat bantu navigasi
NDB: 391 Khz (070 20’ 32,2”S ; 1080 14’ 53,2”E).
8. Maskapai yang pertama beroperasi
Sebagai permulaan, maskapai yang akan beroperasi yaitu Wings Air jenis ATR 72 dengan rute Halim Perdanakusuma-Tasikmalaya PP
9. Jadwan penerbangan ke Halim Perdanakusuma
Penerbangan dari Jakarta dijadwalkan pukul 10.30. Sementara penerbangan dari Tasikmalaya yang dijadwalkan pukul 16.00, menjadi pukul 11.50.
10. Jenis pesawat
Jadwal penerbangan ATR-72/500-600. Makara pesawat itu juga akan melayani rute Malang-Bandung terlebih dahulu paginya, kemudian Bandung- Halim, gres setelah itu Halim-Tasikmalaya. Rute Bandung-Halim juga menjadi rute gres
11. Tarif pesawat
Harga tiket Tasikmalaya- Jakarta, untuk tarif bawah sebesar Rp 240.000, sementara tarif atas Rp 660.000
12. Pengelolaan
Sesuai hasil rapat di kantor Direktorat Bandar Udara pada 20 Januari 2017, Lanud Wiriadinata akan
diserahkan pengelolaannya dari TNI AU kepada Kementerian Perhubungan. Lanud Wiriadinata dikala ini telah memiliki Register Bandar Udara No. 022/RBU.BN-DBU/VI/2013. Bagian Kepegawaian Ditjen Perhubungan Udara akan membuat kajian yang akan dibahas di Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara.
13. Nota kerja sama
TNI AU, Kemenhub dan Pemerintah Kota Tasikmalaya melaksanakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) perubahan status bandara tersebut, Jumat (9/6/2017). Penandatanaganan perubahan status bandara tersebut dilakukan Pangkoops I AU Marsekal Muda Imran Badirus, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman.
14. Sejarah Lanud Wiriadinata
Pembentukan Lanud Wiriadinata pada awalnya berjulukan Lapangan Udara/Lanud Cibeureum Tasikmalaya, merupakan peninggalan penjajahan Belanda dan dipergunakan sebagai tempat landing serta take off pesawat-pesawat militer Belanda, begitu juga pada masa pendudukan Jepang. Setelah Jepang mengalah pada sekutu dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia menghimpun kekuatan untuk merebut kekuasaan Belanda dan Jepang, di antaranya Lapangan Udara.
Pada bulan September 1945 anggota-anggota teknik pesawat di Pangkalan Udara Andir Bandung mendapat berita, bahwa Lanud Cibeureum Tasikmalaya telah berhasil dikuasai oleh para cowok dan rakyat Tasikmalaya.
Pembukaan Pangkalan Udara Cibeureum Tasikmalaya dilaksanakan pada tanggal 13 April 1946 dengan diadakan ekspo dan pekan penerbangan untuk memasyarakatkan minat dirgantara serta penerbangan formasi dengan rute Yogyakarta- Tasikmalaya - Wirasaba -Solo - Madiun - Malang pada tanggal 15 April 1946, dengan penerbangnya Husein Sastranegara, Tugiyo, Santoso dan Wim Prajitno. Penerbangan formasi selanjutnya tanggal 10 Juni 1946 dengan 5 pesawat Cureng dan Pangkalan Udara Maguwo menuju Pangkalan Udara Cibeureum.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hanafie Asnan meresmikan penggantian nama Lanud Cibeureum Tasikmalaya menjadi Lanud Wiriadinata pada hari Kamis tanggal 20 September 2001 dengan Surat Keputusan Nomor Skep/100/IX/2001 tanggal 12 September 2001 perihal Penggantian nama Lanud Cibeureum Tasikmalaya menjadi Lanud Wiriadinata. Nama lanud ini diambil dari salah seorang pendekar TNI-AU, Laksamana Muda Udara (Anumerta) Raden Atje Wiriadinata.