Jumat, 25 November 2016
Kota Tasikmalaya siap-siap menyukseskan gawe besar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Kota di Priangan Timur, Provinsi Jawa Barat yang dikenal dengan kekayaan budaya, kerajinan tangan, dan kreativitas ini akan menggelar Tasikmalaya October Festival 2017 (TOF 2017) pada tanggal 14 hingga 17 Oktober 2017.
"Event ini sangat sempurna bila jadikan sebagai sarana untuk mem-branding atau pencitraan kota (city branding) Tasikmalaya sebagai kota industri dan perdagangan. Sejak dulu kota ini terkenal dengan produk kreatifnya menyerupai kain bordir, batik, payung tradisional, serta sendal kelom,” kata Menpar Arief Yahya seusai me-launching Taksikmalaya October Festival (ToF) 2017 yang digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (4/10).
Menggabungkan tiga acara bertaraf internasional
TOF 2017 merupakan perhelatan akbar yang menggabungkan tiga acara bertaraf internasional yaitu Tasik Investment Expo and Conference (TIEC), Tasik Creative Festival (TCF), Tasik Culture Carnival (TCC) yang pernah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
Tiga acara tersebut dilaksanakan sebagai salah satu upaya berpartisipasi pada tatanan kompetisi global khususnya semenjak diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).
Bukan tanpa alasan, Kemenpar mendukung gelaran ToF kali ini, sebagai salah satu upaya berpartisipasi pada tatanan kompetisi global khususnya semenjak diberlakukannya MEA.
“ToF tahun ini akan mengundang negara-negara ASEAN dan non ASEAN. Hal ini sangat cantik kalau kita ingin menjadi pemain global harus punya standar global. Tidak hanya itu, di event ini akan membangun jejaring dan kerjasama, dihadiri oleh 45 delegasi dari 3 negara ASEAN (Singapura, Filipina, dan Malaysia) serta 5 negara Non ASEAN (Jerman, Belgia, Italia, Palestina, dan Afrika Selatan),” ujar Menpar Arief.
Strategi city branding
Pada kesempatan yang sama, Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan dari hasil evaluasi acara event tahun 2016. Pemkot Tasikmalaya menyadari perlu adanya taktik city branding, di mana selain menghasilkan produk yang unggul, perlu ditopang oleh tatanan tempat yang unggul pula serta upaya maksimal dalam promosi daerah.
“Melihat hal tersebut Pemkot Tasimalaya kembali akan menggelar ke tiga event tersebut secara tolong-menolong dengan beberapa event kreatif masyarakat,” katanya.
Ulum menjelaskan, selain tiga kegitan utama tersebut, dalam TOF 2017 juga akan ada Pameran Produk Kuliner Halal (Tasik Halal Culinary Festival), Tasikmalaya Great Sale, yakni pekan diskon di semua toko yang berpartisipasi pada acara TOF, dan Parade Budaya (Tasik Culture Festival) dengan rute sepanjang Jalan Otista, start di depan Disporabudpar Tasik hingga finish di depan gedung BI Tasik, sepanjang 1 Km.
Grand openingnya pada 15 Oktober, diawali dengan karnaval budaya. Selama empat hari mulai 14-17 Oktober 2017, kawasaan Jalan KH Zaenal Mustofa (Hazet) akan diubah menjadi lokasi bazar yang menampilkan sejumlah bazar binaan dari Bank Indonesia (BI) wilayah kerja Priangan Timur, serta bazar dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya.
"Kesenian yang akan tampil pada launching TOF 2017 nanti antara lain Rampak Kentrung Pesona Indonesia Tasikmalaya, nyayian lagu Tasik Bertakwa, dan Tarian Kreasi Payung Tasik Kota Resik. Pembukaan TOF rencana akan dilakukan dengan meniupkan alat musik Karinding," papar Budi.
Sentra produk kreatif
Di Tasikmalaya sendiri terdapat 8 pusat produk kreatif unggulan di Kota Tasikmalaya, antara lain bordir, batik, kelom geulis, payung geulis, bantalan kaki (tarumpah kulit), anyaman mendong, anyaman bambu dan makanan olahan.
"Sementara yang menjadi unggulan ialah Bordir, Payung Geulis, dan Kelom Geulis. Nanti semua itu akan dipamerkan di TOF 2017," lanjutnya.
Khusus event TIEC, lanjut Ulum, selain partisipasi dari 3 negara ASEAN serta Non ASEAN. Dari Tasikmalaya sendiri ada pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan Disperindagkop UMKM, pelaku usaha binaan KADIN Kota Tasikmalaya, Wirausaha Bank Indonesia (WUBI). "Serta terdapat pelaku usaha bidang masakan binaan Disperindagkop UMKM Kabupaten/Kota di Indonesia," tuturnya.
Bagaimana saluran ke Tasikmalaya? Budi menjelaskan, perjalanan darat dari DKI Jakarta ke Tasikmalaya membutuhkan waktu kira-kira 4 jam. Sedangkan penerbangan dari Jakarta (Halim) – Tasik atau sebaliknya menempuh waktu 50 menit.
"Jalur darat jalanannya sudah bagus. Pemerintah berencana membangun jalan tol yang menghubungkan Bandung-Tasikmalaya. Dan juga sudah ada penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan pesawat Wings Air," tambah Budi.
Sementara, untuk amenitas, di Tasikmalaya tersedia banyak hotel dan penginapan. "Tidak perlu khawatir apabila berkunjung ke kota ini. Banyak pilihan tempat menginap," ungkpanya.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat mencatat, sekitar 46,1 juta wisatawan telah berkunjung ke Provinsi Jawa Barat selama tahun 2016. Jumlah wisatawan tersebut terdiri 45 juta wisatawan lokal dan 1,1 juta wisatawan mancanegara.