Rabu, 24 Agustus 2016
Pendakian Gunung Burangrang, Summit ke dua di Tanah Bandung
Gunung Burangrang merupakan sebuah gunung api mati yang terdapat di bandung, Indonesia. Gunung Burangrang mempunyai ketinggian setinggi 2.050 meter diatas permukaan laut. Gunung ini merupakan salah-satu sisa dari hasil letusan besar Gunung Sunda di Zaman Prasejarah. Gunung Burangrang bersebelahan dengan Gunung Sunda. Gunung ini terletak antara perbatasan bandung, cimahi dan purwakarta, serta juga berseberangan dengan gunung tangkuban perahu.
Setelah sukses mencaai summit bandung pertama, yaitu gunung manglayang, Pada tanggal 5 dan 6 November 2016 kemarin, saya dan kakak saya melaksanakan pendakian ke gunung burangrang via jalur Legok Haji. Kami berdua berangkat dari Jakarta dengan menggunakan sepeda motor, alasannya yaitu memang bermaksud untuk mengirit waktu dan biaya meskipun tenaga cukup terkuras selama perjalanan. Dan kali ini, Tim Bm akan menceritakan secara mendetail mengenai catatan pendakian gunung burangrang via legok haji, mulai dari transportasi, simaksi, pendakian, hingga estimasi biaya mendaki.
Transportasi / Perjalanan Jakarta - Legok Haji
Seperti sudah diceritakan sebelumnya, kami mengendarai sepeda motor dari jakarta menuju basecamp legok haji yang berada di kecamatan cisarua. Perjalanan kami melalui jalur kosambi curug dan lalu menuju purwakarta.
Rangkuman rute yang kami lalui: Jakarta - Karawang - Kosambi Curug - Purwakarta - Jl. Raya Purwakarta - Jl. Cihaliwung - Jl. Raya Cimahi - Belok kiri menuju ke Jl. Kolonel Masturi - Setelah sekitar 40 menit ada Sekolah Polisi Negara (SPN Cisarua), ambil arah ke kiri sempurna di persimpangan SPN Cisarua. Lalu cari jalan menuju tugu, jalannya agak sempit. Tidak lama dari situ, akan hingga di desa Pasir Langu.
Untuk menuju burangrang, yang terdekat yaitu menggunakan kereta api jurusan stasiun Cimahi, Dari situ, naik angkot warna hijau dan minta turun di pertigaan Jl, Kolonel Masturi. Lalu naik angkot warna kuning dengan pintu di belakang, tapi tanyakan terlebih dahulu apakah mampu antar hingga Sekolah Polisi Negara atau tidak. Kalau bisa, tarifnya sekitar 10 ribu. Dari pertigaan SPN, tidak ada lagi kendaraan umum. Tapi sepertinya masih mampu menumpang truk pengangkut tanah menuju persimpangan tugu. Lalu dilanjutkan menaiki pick up menuju desa pasir langu.
Pendaftaran Pendakian
Untuk mendaki gunung burangrang, belum ada pengelolanya secara resmi. Bahkan basecamp pun tidak ada. Sebenarnya ada beberapa cabang jalur yang mampu ditempuh ketika sudah berada di kampung legok haji. Saya sendiri memilih jalur akrab perkebunan cabai, alasannya yaitu memang ketika itu saya kurang paham dengan jalur yang biasa digunakan pendaki. Akhirnya saya bertemu dengan satu rumah terakhir sebelum perkebunan.
Di sinilah saya bertemu dengan seorang kakek yang biasa mengantar para pendaki gunung burangrang ke jalur pendakian cepat (tanpa melewati tanah mati). Tarifnya Rp. 20.000,-/kelompok, bekerjsama seikhlasnya alasannya yaitu dia hanya mengantar beberapa puluh meter saja.
Memulai Pendakian Gunung Burangrang
Setelah kami packing ulang barang bawaan kami, kami eksklusif diantar kakek tersebut menuju jalur pendakian legok haji. Kami dituntun menuju jalur pendakian yang lebih cepat katanya, alasannya yaitu tanpa melewati jalur tanah mati. Akhirnya setelah sekitar 10 menit berjalan, kami dilepas di sebuah area padang ilalang yang biasa digunakan untuk daerah makan hewan ternak.
Selepas dari padang tersebut, kami berjalan menuju trek berikutnya. Perlu diketahui bahwa di jalur pendakian legok haji ini tidak ada petunjuk arah ataupun penanda POS. Makara hanya jalan setapak yang sudah ada. Kami sangat berterimakasih kepada kakek tersebut, alasannya yaitu memang di awal trek tersebut dia mengantar kami, bila tidak diantar mungkin kami tersesat.
Sepanjang pendakian hingga puncak, kami menemui jalanan menyerupai itu. Waktu tempuh yang kami habiskan yaitu 4 jam untuk hingga puncak, sudah termasuk istirahat. Padahal menurut warga setempat, mereka hanya menghabiskan waktu 2,5 jam untuk hingga puncak :D. Mungkin alasannya yaitu kami lamban dan banyak istirahat ya :D
Pesona Puncak Burangrang
Sejujurnya, puncak gunung burangrang tidak bergitu bagus dibandingkan dengan gunung cikuray, merbabu ataupun ciremai. Tidak saya temui indahnya berada di atas awan. Hanya saja, pemandangannya sangat enak dilihat dengan tebing-tebing dan bukit-bukit juga danau yang terlihat terang dari puncak bayangan maupun puncak. Pemandangannya hampir menyerupai tebing keraton, bandung.
Para pendaki yang ingin melaksanakan tik tok, mampu banget kok. Atau yang ingin menginap, mampu mendirikan tenda di puncak bayangan.
Estimasi Biaya Mendaki Gunung Burangrang
- Logistik: Rp. 75.000,-/pendaki
- Bensin sepeda motor Jakarta - Burangrang (PP) : Rp. 60.000,- (tinggal dibagi bila boncengan)
- Biaya simaksi: Rp. 20.000,-/kelompok (Tinggal dibagi)
- Makan perjalanan Jkt - Bandung: Rp. 30.000,-/orang
Nah, itu sedikit pembagian terstruktur mengenai biaya yang kami keluarkan. Silahkan sesuaikan dengan kelompok anda saja ya :)
Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Mendaki Gunung Burangrang via Legok Haji
Ada beberapa hal yang kami akan bagikan kepada pembaca yang ingin mendaki gunung yang berada di area Cimahi, Bandung dan Purwakarta ini.
- Ada 3 Jalur pendakian yang mampu digunakan, yaitu via legok haji, via jalur komando, dan via purwakarta.
- Tidak ada sumber air selama pendakian, jadi usahakan bawa air secukupnya dan sesuaikan dengan kelompok anda.
- Saya menyarkan menggunakan kendaraan pribadi saja, alasannya yaitu agak susah mencari kendaraan umum.
- Mendaki bersama kelompok, alasannya yaitu gunung ini masih sepi pendaki.
- Jalurnya licin dan berlumut, disarankan menggunakan sepatu gunung yang safety.
- Menggunakan lengan panjang ketika mendaki via legok haji, alasannya yaitu banyak ditemui tumbuhan liar yang berduri.
Nah, itu dia sedikit kisah perjalanan kami ketika mendaki gunung burangrang. Alhamdulillah selamat hingga tujuan, dan pulang dengan sehat. Ada yang pernah mendaki gunung burangrang? Yuk komentar di bawah ini.
Note: Maaf, foto yang diposting sedikit alasannya yaitu memori kamera rusak. Cuma ada beberapa foto selfie ajah :p
Baca juga:
Foto-Foto Keindahan Wisata Alam Tersembunyi di Kabupaten Ponorogo
5 Tipe Pendaki Gunung, Kamu Termasuk Yang Mana?
Tag :
Gunung,
Jawa Barat