Senin, 04 Desember 2017
Sebanyak 1.480 objek wisata terdapat di Jawa Barat dan dari jumlah tersebut ada 70 objek wisata potensial tersebar di 27 kota dan kabupaten. Ini bukan jumlah yang sedikit kalau dikembangkan untuk menyokong PAD Jabar dari wisata juga mampu membantu perekonomian masyarakat.
Lihat saja Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata dimana dengan potensi wisata yang tergarap lumayan baik mampu menunjukkan efek getok tular pada potensi usaha lain, dari penginapan, belanja, kuliner, hingga event. Ini pun yang sekarang terlihat di Purwakarta yang terus digenjot potensi bidang wisatanya. Kedua kota tersebut dari segi infrastruktur jalan termasuk ideal untuk menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun sayangnya, untuk kota lainnya masih banyak pekerjaan rumah yang harus digarap terkait infrastruktur jalur lintasan kendaraan tersebut.
Salah satu kelebihan destinasi wisata di Jawa Barat yaitu potensi keindahan alam. Beberapa tempat wisata di kota-kota yang ada di Jawa Barat mempunyai nilai jual wisata alam, dari wisata pantai, air terjun, hutan, hingga danau. Namun tak semuanya mampu dinikmati secara merata untuk kunjungan wisata. Masalah klasik yaitu kanal yang sulit untuk menuju tempat wisata tersebut. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah pihak terkait dalam upaya membuatkan potensi wisata daerah di Jawa Barat.
Akses Jalan Kurang Baik, Bikin Wisatawan Kurang Nyaman
Bukan hanya tempat wisata di pinggiran Jawa Barat, menyerupai di daerah selatan, bahkan yang termasuk kota pun masih ada masalah jalan raya yang kerap bikin wisatawan kurang nyaman. Salah satunya daerah wisata di daerah Ciwidey yang notabene termasuk salah satu wisata unggulan di Bandung. Namun jalan menuju Ciwidey dari dulu masih sempit dan kadang ada kerusakan. Tak heran kalau ketika animo liburan, kemacetan kerap menyergap jalanan menuju Ciwidey.
Hal ini belum lagi dengan kanal ke tempat wisata lain, misalnya ke daerah Garut, Cianjur, Sukabumi, atau Tasikmalaya. Jalan yang ada masih perlu banyak pembenahan. Inilah yang kemudian membuat para wisatawan berpikir dua kali untuk ke tempat wisata yang jaraknya lumayan jauh plus kondisi jalannya menguras fisik dan mental para pelancong.
Salah satunya di daerah wisata jalur selatan dimana kondisi dan kanal jalan harus lewat jalur tengah dulu. Jalan di jalur selatan belum tersambung satu sama lain sehingga memakan waktu lebih. Inilah faktor kenyamanan dan keamanan yang membuat para wisatawan malas, walaupun sebetulnya mereka ingin mengunjungi keindahan objek wisata di daerah selatan Jawa Barat.
"Pekerjaan rumah yang tersisa tinggal membangun jalur lintasan yang menghubungkan jalur selatan. Jalur lintas selatan yang ada ketika ini menghubungkan Pangandaran hingga Pelabuhan Ratu di Sukabumi. Masuknya dari jalur tengah dulu, belum ada yang menghubungkan eksklusif dari selatan ke selatan,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (11/07/2016).
Pelebaran Jalan
Salah satu pembenahan yang urgen dilakukan yaitu pelebaran jalan. Jalur selatan itu yang kini jadi perhatian utama Pemprov Jawa Barat. Perbaikan dan pembangunan jalur di daerah selatan Jawa Barat terus digenjot. Sementara untuk jalur utara sudah dimulai dengan hadirnya Tol Kanci dan Cipali yang nantinya akan menyambung dalam kegiatan Tol Trans Jawa.
Sementara Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, tahun 2017 kemungkinan ada penambahan infrastruktur jalan tol yakni jalan tol Bocimi (Bogori Ciawi Sukabumi) yang mampu digunakan mudik. Jalan tol Bocimi sedikitnya pada ruas Ciawi-Cigombong sepanjang 15 kilometer dijadwalkan rampung Juli 2017.
Jalan Tol Cisumdawu Seksi II
Satu jalan tol lagi yakni jalan tol Cileunyi Sumedang Dawuan atau Cisumdawu Seksi II yang memintas Cadas Pangeran Sumedang juga dijadwalkan tuntas tahun depan. Namun, jalan tol yang melintasi Sumedang ini belum mampu dipergunakan untuk menghadapi arus mudik alasannya yaitu kegiatan selesainya selepas Lebaran. Jalan Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu Seksi II) ditargetkan selesai simpulan tahun 2017.
Proyek Tol Cisumdawu merupakan kegiatan strategis nasional serta direncanakan selesai pada tahun 2018. Setelah proyek Tol Cisumdawu selesai diperlukan dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tanjungsari dan Cadas Pangeran. Lebih dari itu, hadirnya jalan bebas hambatan ini diperlukan dapat meningkatkan produktivitas di wilayah-wilayah sekitarnya.
Jalan Tol Cisumdawu sendiri akan dibangun sepanjang 60,28 kilometer yang dibagi dalam 6 seksi yaitu:
- Seksi 1, Cileunyi - Tanjungsari 9,80 Km
- Seksi 2 Tanjungsari - Sumedang sepanjang 17,51 km
- Seksi 3 Sumedang- Cimalaka 3,73 km
- Seksi 4 Cimalaka - Legok 6,96 km
- Seksi 5 Legok - Ujungjaya 16,35 km
- Seksi 6 Ujungjaya - Kertajati sepanjang 4 Km
Mengharapkan Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas)
Satu lagi proyeksi jalan yang menjadi target yaitu Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya. Jalan tol ini mampu menjadi solusi untuk mengatasi arus lalu lintas ke Priangan Timur. Keberadaan tol yang menghubungkan daerah Bandung Raya dan Priangan Timur itu sudah lama dinantikan oleh masyarakat di wilayah timur Jawa Barat. Dengan hadirnya tol ini, potensi wisata di Garut, Tasikmalaya, hingga Ciamis dan Pangandaran pun akan mampu lebih mudah diakses dan menghemat waktu dibandingkan sekarang ini.
Kemacetan di jalur selatan Jawa Barat menyerupai di Nagreg, Limbangan, Malangbong, hingga Ciamis semakin parah dalam setiap tahunnya. Termasuk pada arus mudik dan balik Idulfitri 2016 yang mengakibatkan kemacetan parah. Ini menandakan perlunya pelengkap jaringan infrastruktur untuk memperlancar arus kendaraan di jalur ke arah Priangan Timur tersebut.
"Insya Tuhan di tahun 2017-2018 ditargetkan pembangunan Tol Cigatas ini sudah dibahas oleh pemerintah pusat," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dengan nada optimis.
Lihat saja Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata dimana dengan potensi wisata yang tergarap lumayan baik mampu menunjukkan efek getok tular pada potensi usaha lain, dari penginapan, belanja, kuliner, hingga event. Ini pun yang sekarang terlihat di Purwakarta yang terus digenjot potensi bidang wisatanya. Kedua kota tersebut dari segi infrastruktur jalan termasuk ideal untuk menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun sayangnya, untuk kota lainnya masih banyak pekerjaan rumah yang harus digarap terkait infrastruktur jalur lintasan kendaraan tersebut.
Salah satu kelebihan destinasi wisata di Jawa Barat yaitu potensi keindahan alam. Beberapa tempat wisata di kota-kota yang ada di Jawa Barat mempunyai nilai jual wisata alam, dari wisata pantai, air terjun, hutan, hingga danau. Namun tak semuanya mampu dinikmati secara merata untuk kunjungan wisata. Masalah klasik yaitu kanal yang sulit untuk menuju tempat wisata tersebut. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah pihak terkait dalam upaya membuatkan potensi wisata daerah di Jawa Barat.
Akses Jalan Kurang Baik, Bikin Wisatawan Kurang Nyaman
Bukan hanya tempat wisata di pinggiran Jawa Barat, menyerupai di daerah selatan, bahkan yang termasuk kota pun masih ada masalah jalan raya yang kerap bikin wisatawan kurang nyaman. Salah satunya daerah wisata di daerah Ciwidey yang notabene termasuk salah satu wisata unggulan di Bandung. Namun jalan menuju Ciwidey dari dulu masih sempit dan kadang ada kerusakan. Tak heran kalau ketika animo liburan, kemacetan kerap menyergap jalanan menuju Ciwidey.
Hal ini belum lagi dengan kanal ke tempat wisata lain, misalnya ke daerah Garut, Cianjur, Sukabumi, atau Tasikmalaya. Jalan yang ada masih perlu banyak pembenahan. Inilah yang kemudian membuat para wisatawan berpikir dua kali untuk ke tempat wisata yang jaraknya lumayan jauh plus kondisi jalannya menguras fisik dan mental para pelancong.
Salah satunya di daerah wisata jalur selatan dimana kondisi dan kanal jalan harus lewat jalur tengah dulu. Jalan di jalur selatan belum tersambung satu sama lain sehingga memakan waktu lebih. Inilah faktor kenyamanan dan keamanan yang membuat para wisatawan malas, walaupun sebetulnya mereka ingin mengunjungi keindahan objek wisata di daerah selatan Jawa Barat.
"Pekerjaan rumah yang tersisa tinggal membangun jalur lintasan yang menghubungkan jalur selatan. Jalur lintas selatan yang ada ketika ini menghubungkan Pangandaran hingga Pelabuhan Ratu di Sukabumi. Masuknya dari jalur tengah dulu, belum ada yang menghubungkan eksklusif dari selatan ke selatan,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (11/07/2016).
Pelebaran Jalan
Salah satu pembenahan yang urgen dilakukan yaitu pelebaran jalan. Jalur selatan itu yang kini jadi perhatian utama Pemprov Jawa Barat. Perbaikan dan pembangunan jalur di daerah selatan Jawa Barat terus digenjot. Sementara untuk jalur utara sudah dimulai dengan hadirnya Tol Kanci dan Cipali yang nantinya akan menyambung dalam kegiatan Tol Trans Jawa.
Sementara Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, tahun 2017 kemungkinan ada penambahan infrastruktur jalan tol yakni jalan tol Bocimi (Bogori Ciawi Sukabumi) yang mampu digunakan mudik. Jalan tol Bocimi sedikitnya pada ruas Ciawi-Cigombong sepanjang 15 kilometer dijadwalkan rampung Juli 2017.
Jalan Tol Cisumdawu Seksi II
Satu jalan tol lagi yakni jalan tol Cileunyi Sumedang Dawuan atau Cisumdawu Seksi II yang memintas Cadas Pangeran Sumedang juga dijadwalkan tuntas tahun depan. Namun, jalan tol yang melintasi Sumedang ini belum mampu dipergunakan untuk menghadapi arus mudik alasannya yaitu kegiatan selesainya selepas Lebaran. Jalan Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu Seksi II) ditargetkan selesai simpulan tahun 2017.
Proyek Tol Cisumdawu merupakan kegiatan strategis nasional serta direncanakan selesai pada tahun 2018. Setelah proyek Tol Cisumdawu selesai diperlukan dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tanjungsari dan Cadas Pangeran. Lebih dari itu, hadirnya jalan bebas hambatan ini diperlukan dapat meningkatkan produktivitas di wilayah-wilayah sekitarnya.
Jalan Tol Cisumdawu sendiri akan dibangun sepanjang 60,28 kilometer yang dibagi dalam 6 seksi yaitu:
- Seksi 1, Cileunyi - Tanjungsari 9,80 Km
- Seksi 2 Tanjungsari - Sumedang sepanjang 17,51 km
- Seksi 3 Sumedang- Cimalaka 3,73 km
- Seksi 4 Cimalaka - Legok 6,96 km
- Seksi 5 Legok - Ujungjaya 16,35 km
- Seksi 6 Ujungjaya - Kertajati sepanjang 4 Km
Mengharapkan Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas)
Satu lagi proyeksi jalan yang menjadi target yaitu Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya. Jalan tol ini mampu menjadi solusi untuk mengatasi arus lalu lintas ke Priangan Timur. Keberadaan tol yang menghubungkan daerah Bandung Raya dan Priangan Timur itu sudah lama dinantikan oleh masyarakat di wilayah timur Jawa Barat. Dengan hadirnya tol ini, potensi wisata di Garut, Tasikmalaya, hingga Ciamis dan Pangandaran pun akan mampu lebih mudah diakses dan menghemat waktu dibandingkan sekarang ini.
Kemacetan di jalur selatan Jawa Barat menyerupai di Nagreg, Limbangan, Malangbong, hingga Ciamis semakin parah dalam setiap tahunnya. Termasuk pada arus mudik dan balik Idulfitri 2016 yang mengakibatkan kemacetan parah. Ini menandakan perlunya pelengkap jaringan infrastruktur untuk memperlancar arus kendaraan di jalur ke arah Priangan Timur tersebut.
"Insya Tuhan di tahun 2017-2018 ditargetkan pembangunan Tol Cigatas ini sudah dibahas oleh pemerintah pusat," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dengan nada optimis.
Tag :
Berita Pariwisata,
Transportasi