Kamis, 23 November 2017
Jangkrik dikenal sebagai binatang malam yang mencari makan dan pasangan kawinnya pada malam hari. Segala acara hidupnya dilakukan pada malam hari menyerupai makan, mengerik, dan kawin. Pada siang hari, jangkrik akan bersembunyi di balik batu, kayu kering yang tumbang, lubang, dedaunan kering, sampah sayuran, atau serasah. Habitatnya tersebut harus lembap. Di tanah, biasanya jangkrik akan bersembunyi pada tanah gembur dan berair menyerupai sawah atau perkebunan. Namun, terkadang jangkrik juga dapat ditemukan di dalam rumah.
Jangkrik lebih suka melompat dan bersembunyi di daerah yang dirasakan aman baginya untuk menghindar dari bahaya. Gerakan lompatnya tidak teratur sehingga terkesan menyerupai orang yang sedang bingung. Hewan ini tidak suka terbang walaupun memiliki sayap.
Cara Jangkrik Kawin
Untuk mencari pasangan kawin dan menarik perhatian jangkrik betina, biasanya jangkrik jantan akan bersuara. Saat isu terkini kawin, jangkrik jantan tidak henti-hentinya mengeluarkan suara, se-dangkan jangkrik betina tidak mengeluarkan bunyi nyanyian menyerupai ini. Itulah sebabnya bunyi jangkrik ini sering disebut "nyanyian rayuan perkawinan". Walaupun disebut sebagai binatang malam, jangkrik terkadang akan bersuara pada siang hari.
Setelah kawin, jangkrik akan bertelur. Telur biasanya diletak-kan induknya di bawah permukaan tanah, di bawah kulit kayu, atau lekukan ranting. Telur diletakkan dengan alat di bawah ekornya yang disebut ovipositor. Ovipositor ini tampak menyerupai jarum.
Hewan Herbivora
Jangkrik tergolong hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Umumnya, jangkrik memakan dedaunan, sayuran, dan buah-buahan yang mengandung banyak air. Ini disebabkan jangkrik tidak minum menyerupai kebanyakan hewan. Makanan tersebut antara lain krokot, kol, bayam, daun singkong, wortel, gambas, dan jagung muda.
Walaupun jangkrik tergolong pemakan tumbuhan, ia pun bersifat kanibal. Sifat ini terutama muncul bila makanan yang tersedia di alam sudah menipis atau kurang. Dengan sifatnya tersebut, jangkrik akan memangsa sesamanya yang lebih lemah.
Jangkrik lebih suka melompat dan bersembunyi di daerah yang dirasakan aman baginya untuk menghindar dari bahaya. Gerakan lompatnya tidak teratur sehingga terkesan menyerupai orang yang sedang bingung. Hewan ini tidak suka terbang walaupun memiliki sayap.
Cara Jangkrik Kawin
Untuk mencari pasangan kawin dan menarik perhatian jangkrik betina, biasanya jangkrik jantan akan bersuara. Saat isu terkini kawin, jangkrik jantan tidak henti-hentinya mengeluarkan suara, se-dangkan jangkrik betina tidak mengeluarkan bunyi nyanyian menyerupai ini. Itulah sebabnya bunyi jangkrik ini sering disebut "nyanyian rayuan perkawinan". Walaupun disebut sebagai binatang malam, jangkrik terkadang akan bersuara pada siang hari.
Setelah kawin, jangkrik akan bertelur. Telur biasanya diletak-kan induknya di bawah permukaan tanah, di bawah kulit kayu, atau lekukan ranting. Telur diletakkan dengan alat di bawah ekornya yang disebut ovipositor. Ovipositor ini tampak menyerupai jarum.
Hewan Herbivora
Jangkrik tergolong hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Umumnya, jangkrik memakan dedaunan, sayuran, dan buah-buahan yang mengandung banyak air. Ini disebabkan jangkrik tidak minum menyerupai kebanyakan hewan. Makanan tersebut antara lain krokot, kol, bayam, daun singkong, wortel, gambas, dan jagung muda.
Walaupun jangkrik tergolong pemakan tumbuhan, ia pun bersifat kanibal. Sifat ini terutama muncul bila makanan yang tersedia di alam sudah menipis atau kurang. Dengan sifatnya tersebut, jangkrik akan memangsa sesamanya yang lebih lemah.
Tag :
Ragam