Selasa, 21 November 2017
Di sini pun, pengunjung mampu menikmati kemudahan wisata naik perahu atau rakit, jogging, memancing, outbond, playground, berkemah, sepeda air, juga wisata ziarag. Di sekitaran danau pun ada beberapa saung, warung-warung, parkiran, toilet, dan lainnya. Sementara pohon-pohon nan hijau menjadi pemandangan resik yang ada di sekitaran danau. Bagi Anda yang ingin menyepi dan bercengkrama dengan alam, situ ini sangat cocok.
Di sini pun terdapat masjid lengkap dengan area parkir, papan berisikan dongeng mengenai Situ Sanghyang, pagar pembatas, teras dengan paving block, sampai beberapa warung kecil yang tersebar di sekitar area Situ Sanghyang. pengunjung cukup membayar retribusi masuk sebesar Rp3.500 (harga mampu berubah sewaktu-waktu).
Di sekitar danau ini ada prasasti kuno berupa kerikil ditemukan di sebuah kebun yang diduga situs peninggalan Kerajaan Galuh di Kampung Nangklong, Desa Linggaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Batu yang berdiameter sekitar 1,8 meter itu ditemukan dikala melaksanakan penggalian tanah kebun warga.
Di atas kerikil tersebut terlihat tabrakan mirip gambaran sebuah peta dan terdapat goresan pena mirip angka 0, 1 dan 5. Selain ada juga beberapa kerikil yang berukuran lebih kecil dengan diameter 50 cm dan memiliki motif mirip garis yang menggambarkan perbukitan tempat sekitar.
Akses ke Situ Sanghyang
Jalur Bandung - Garut - Situ Sanghyang
Bandung - Garut - sentra Kota Garut - rute menuju Tasikmalaya - Polres Tasikmalaya - pertigaan menuju Desa Cibalanarik - Mangunreja - Situ Sanghyang.
Jalur Tasikmalaya - Singaparan - Situ Sanghyang
Tasikmalaya - Singaparna - Salawu - pertigaan Polres Tasikmalaya - kiri menuju Mangunreja - Desa Cibalanarik.