Jumat, 13 Oktober 2017
Potensi pariwisata Jawa Barat selatan, terutama kawasan Pangandaran dan Tasikmalaya, kian hari kian menarik perhatian para pelancong. Apalagi tempat rekreasi Pantai Pangandaran yang setiap tahunnya dikunjungi lebih dari 1,5 juta wisatawan mancanegara. Itu belum jumlah wisatawan dalam negeri yang mengakibatkan Pantai Pangandaran, Pantai Batu Karas, dan sekitarnya sebagai destinasi wisata favorit ketika trend liburan.
Begitu pula objek wisata di Tasikmalaya kini banyak diminati dengan terangkatnya potensi tempat-tempat wisata ibarat curug (air terjun) juga pantai nan indah. Sayangnya, untuk mencapai tempat wisata di Pangandaran dan Tasikmalaya selatan menuntut para wisatawan untuk mengeluarkan tenaga dan waktu ekstra. Maklum saja, ke Pangandaran dan Tasikmalaya selama ini hanya mampu dijangkau melalui jalur darat. Belum lagi kondisi jalannya yang berkelok-kelok, naik turun, rawan longsor, dan rawan jalan rusak dengan rute jalur perbukitan.
Selain potensi wisata, ibarat halnya Pangandaran juga mempunyai potensi hasil laut yang jikalau dikembangkan akan lebih dikenal dan menjadi potensi ekonomi bagi masyarakat. Adapun di luar jalan masuk jalan, untuk akomodasi wisata di Pantai Pangandaran, salah satunya, mampu dibilang cukup ideal. Hal ini dengan telah lama hadirnya hotel-hotel dan penginapan, wahana wisata, juga para penyedia jasa perjalanan (travel agent) hingga pusat suvenir yang sudah lama berdiri. Namun, faktor jalan masuk dari kota lain ke Pangandaran menjadi duduk perkara tersendiri alasannya belum ada jalur alternatif lain kecuali menggunakan jalur darat.
Bandara Nusawiru dan Pelabuhan Bojongsalawe
Inilah yang mengundang pemerintah pusat untuk segera membenahi alternatif jalan masuk transportasi ke Pangandaran dan Tasikmalaya. Pada Sabtu (12/11/2016), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Bandara Nusawiru di Pangandaran. Pada kunjungan tersebut, Menhub Budi Karya melaksanakan pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Anggota Komisi V DPR RI Nurhayati, Kadishub Provinsi Jawa Barat Dedy Taufik, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Dalam kunjungan tersebut dibahas ihwal rencana pengembangan Bandara Nusawiru. Menhub pun akan segera mengeluarkan izin untuk penerbangan reguler ke Bandara Nusawiru. Pada kesempatan tersebut, Menhub Budi dan Menteri KKP Susi sempat meninjau lokasi proyek pembangunan Pelabuhan Laut Bojong Salawe yang hanya berjarak 1 km dari Bandara Nusawiru.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo menyerahkan Sertifikat Bandara Nusawiru kepada Pemprov Jawa Barat melalui Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik. Bandara Nusawiru ketika ini dikelola oleh Pemprov Jawa Barat. Dengan diserahkannya Sertifikat Bandara Nusawiru maka ketika ini Bandara Nusawiru telah dapat beroperasi.
Bandara Wiriadinata akan Makara Bandara Komersial
Selain kunjungan ke Pangandaran, Budi Karya Sumadi juga meninjau Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya. Bandara yang kini biasa dijadikan lapangan udara militer tersebut akan segera dibuka untuk penerbangan reguler. Pemda Tasikmalaya dan Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Wiriadinata sedang berupaya menyelesaikan beberapa persyaratan supaya bandara mampu digunakan oleh pesawat komersial.
Bila di Tasikmalaya sudah ada akomodasi bandara yang memadai, ini akan berimbas pada kunjungan wisatawan. Kemudahan jalan masuk lewat jalur udara tentunya akan lebih menghemat waktu dibanding jalur darat. Imbas lainnya, potensi wisata di Tasikmalaya, baik di pusat kota maupun pasisian, akan mencicipi dampaknya. Apalagi Tasikmalaya sudah sangat mendukung bila jadikan salah satu kota unggulan dalam sektor wisata.
Di pusat kota Tasikmalaya sendiri dari dulu sudah dikenal sebagai pusat belanja ibarat kerajinan, produk bordiran, hingga wisata kuliner. Sementara potensi lainnya yaitu wisata alam yang tak kalah daya jualnya dengan kota lainnya. Tasikmalaya punya objek wisata Gunung Galunggung, danau-danau, hingga wisata seni budaya. Dan Tasikmalaya selatan kini sedang ngehits dengan wisata curug dan pantai yang terkenal indah, dari Curug Dengdeng hingga Pantai Karangtawulan yang eksetotis.
Begitu pula objek wisata di Tasikmalaya kini banyak diminati dengan terangkatnya potensi tempat-tempat wisata ibarat curug (air terjun) juga pantai nan indah. Sayangnya, untuk mencapai tempat wisata di Pangandaran dan Tasikmalaya selatan menuntut para wisatawan untuk mengeluarkan tenaga dan waktu ekstra. Maklum saja, ke Pangandaran dan Tasikmalaya selama ini hanya mampu dijangkau melalui jalur darat. Belum lagi kondisi jalannya yang berkelok-kelok, naik turun, rawan longsor, dan rawan jalan rusak dengan rute jalur perbukitan.
Selain potensi wisata, ibarat halnya Pangandaran juga mempunyai potensi hasil laut yang jikalau dikembangkan akan lebih dikenal dan menjadi potensi ekonomi bagi masyarakat. Adapun di luar jalan masuk jalan, untuk akomodasi wisata di Pantai Pangandaran, salah satunya, mampu dibilang cukup ideal. Hal ini dengan telah lama hadirnya hotel-hotel dan penginapan, wahana wisata, juga para penyedia jasa perjalanan (travel agent) hingga pusat suvenir yang sudah lama berdiri. Namun, faktor jalan masuk dari kota lain ke Pangandaran menjadi duduk perkara tersendiri alasannya belum ada jalur alternatif lain kecuali menggunakan jalur darat.
Bandara Nusawiru dan Pelabuhan Bojongsalawe
Inilah yang mengundang pemerintah pusat untuk segera membenahi alternatif jalan masuk transportasi ke Pangandaran dan Tasikmalaya. Pada Sabtu (12/11/2016), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Bandara Nusawiru di Pangandaran. Pada kunjungan tersebut, Menhub Budi Karya melaksanakan pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Anggota Komisi V DPR RI Nurhayati, Kadishub Provinsi Jawa Barat Dedy Taufik, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Dalam kunjungan tersebut dibahas ihwal rencana pengembangan Bandara Nusawiru. Menhub pun akan segera mengeluarkan izin untuk penerbangan reguler ke Bandara Nusawiru. Pada kesempatan tersebut, Menhub Budi dan Menteri KKP Susi sempat meninjau lokasi proyek pembangunan Pelabuhan Laut Bojong Salawe yang hanya berjarak 1 km dari Bandara Nusawiru.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo menyerahkan Sertifikat Bandara Nusawiru kepada Pemprov Jawa Barat melalui Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik. Bandara Nusawiru ketika ini dikelola oleh Pemprov Jawa Barat. Dengan diserahkannya Sertifikat Bandara Nusawiru maka ketika ini Bandara Nusawiru telah dapat beroperasi.
Bandara Wiriadinata akan Makara Bandara Komersial
Selain kunjungan ke Pangandaran, Budi Karya Sumadi juga meninjau Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya. Bandara yang kini biasa dijadikan lapangan udara militer tersebut akan segera dibuka untuk penerbangan reguler. Pemda Tasikmalaya dan Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Wiriadinata sedang berupaya menyelesaikan beberapa persyaratan supaya bandara mampu digunakan oleh pesawat komersial.
Bila di Tasikmalaya sudah ada akomodasi bandara yang memadai, ini akan berimbas pada kunjungan wisatawan. Kemudahan jalan masuk lewat jalur udara tentunya akan lebih menghemat waktu dibanding jalur darat. Imbas lainnya, potensi wisata di Tasikmalaya, baik di pusat kota maupun pasisian, akan mencicipi dampaknya. Apalagi Tasikmalaya sudah sangat mendukung bila jadikan salah satu kota unggulan dalam sektor wisata.
Di pusat kota Tasikmalaya sendiri dari dulu sudah dikenal sebagai pusat belanja ibarat kerajinan, produk bordiran, hingga wisata kuliner. Sementara potensi lainnya yaitu wisata alam yang tak kalah daya jualnya dengan kota lainnya. Tasikmalaya punya objek wisata Gunung Galunggung, danau-danau, hingga wisata seni budaya. Dan Tasikmalaya selatan kini sedang ngehits dengan wisata curug dan pantai yang terkenal indah, dari Curug Dengdeng hingga Pantai Karangtawulan yang eksetotis.
Tag :
Berita Pariwisata,
Transportasi
