Jumat, 02 Desember 2016
Potensi kunjungan turis lokal dan mancanegara serta branding wisata Majalengka, Kuningan, Cirebon, Indramayu, hingga Subang nantinya akan semakin terbuka. PT Angkasa Pura II (Persero) tengah menyiapkan saluran udara dari dan ke destinasi wisata di Jawa Barat di wilayah-wilayah tersebut
Selasa, 12 September 2017, PT Angkasa Pura II sudah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) pembelian saham di PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Ini yaitu langkah strategis untuk percepatan bandara yang akan memperkuat saluran di destinasi wisata Jawa Barat.
Selama ini, kelemahan di Jawa Barat bab selatan dan timur yaitu akses. Tidak ada jalur udara, yang mampu mengangkut wisatawan dengan cara direct flight. Semuanya harus didistribusikan dari Jakarta dan Bandung. Bandung pun kapasitasnya sangat terbatas.
Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dan perwakilan pemilik saham PT BIJB, Gurbernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta Direktur Utama PT Jasa Sarana Mulyadi.
MoU juga ditandatangani Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra dan Direktur Utama PT Danareksa Investment Prihatmo Hari Mulyanto.
AP II dan Danareksa akan membeli atau menyerap saham portepel (saham dalam simpanan) yang dikeluarkan oleh PT BIJB. Dengan demikian, apabila mencapai kesepakatan, maka nantinya pemegang saham di PT BIJB yaitu Pemprov Jabar, PT Jasa Sarana, AP II, dan Danareksa.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, “Proses due diligence dalam rangka pembelian saham PT BIJB akan kami lakukan paling lambat hingga bulan Oktober 2017 sehingga absorpsi saham portepel tersebut dapat dilakukan selambat-lambatnya pada 30 November 2017.”
“Seberapa besar porsi saham AP II di PT BIJB akan kami rumuskan berdasarkan proses due diligence. Yang jelas, pembelian saham di PT BIJB oleh AP II tidak akan membuat porsi saham Pemprov Jabar dan PT Jasa Sarana berkurang alasannya yaitu yang dibeli yaitu saham portepel," terang Awaluddin.
AP II berminat menjadi salah satu pemegang saham di BIJB. Bandara ini dinilai strategis biar perusahaan dapat ikut berperan dalam mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi Jawa Barat.
Tujuan dari penerbitan saham portepel oleh PT BIJB ini tidak lain yaitu guna memenuhi kebutuhan pembangunan dan operasional bandara.
Pada kesempatan yang sama, AP II dan Pemprov Jabar serta PT BIJB juga menandatangani MoU ihwal rencana kerjasama pengoperasian BIJB. Melalui MoU yang dilakukan ini, maka seluruh pihak memulai tahap awal sebelum nantinya pengoperasian BIJB akan dilakukan oleh AP II.
“AP II akan mengoperasikan aset sisi darat dari BIJB termasuk terkait dengan Pelayanan Jasa Kebandarudaraan dan Pelayanan Jasa Terkait Bandara. Pada intinya, operasional BIJB oleh AP II diantaranya yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan kawasan setempat,” terang Muhammad Awaluddin.
Sebelumnya, AP II juga menandatangani MoU dengan Pemkab Banyuwangi yang diwakili Bupati Abdullah Azwar Anas, disaksikan pribadi oleh Menpar Arief Yahya di Bandara Blimbingsari. Bersamaan dengan Inaugural Flight Garuda Indonesia rute gres Jakarta-Banyuwangi.
"Banyuwangi juga strategis, untuk menjadi destinasi wisata yang lengkap dengan Atraksi, Akses dan Amenitas! Ingat rumus 3A, tanpa itu, pengembangan destinasi akan sangat sulit berkembang," sebut Menpar Arief Yahya.
AP II juga akan mengelola Bandara Blimbingsari untuk mendatangkan lebih banyak frekuensi penerbangan di kawasan yang dijuluki The Sunrise of Java itu. "Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan pariwisata, sebagai motor penggagas ekonomi Banyuwangi," katanya.
Tag :
Berita Pariwisata,
Info Kemenpar